AKP I Ketut Sukadi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Viral di media sosial (medsos) kasus pengeroyokan diduga dilakukan geng motor, Minggu (26/5). Kejadiannya di depan Setra (kuburan) Desa Adat Panjer, Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar Selatan (Densel).

Namun, saat ditelusuri oleh aparat, faktanya berbeda. Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi yang dikonfirmasi mengatakan anggota Unitreskrim Polsek Densel telah menyelidiki dan menggali informasi di seputaran TKP.

Dari keterangan Sahawi (30), pemilik warung, pada Minggu pukul 00.40 WITA, ia mendengar suara ribut-ribut di sebelah kanan warungnya. Saat keluar dari warung, ia melihat sudah ramai.

Baca juga:  Operasi Ketupat, Kasus Lakalantas Turun hingga Puluhan Persen

Namun karena orang belanja, Sahawi masuk ke warung.

Sementara menurut Jaga Baya Desa Adat Panjer, Putu Budiantara (51), saat melaksanakan patroli dan melintas di Jalan Tukad Pakerisan Panjer tepatnya didepan Warung Nasi Jakarta menemukan pengendara sepeda motor tanpa plat nopol jatuh. Saaat ditanya oleh Budiantara, pengendara motor itu mengaku bersenggolan dengan temannya yang mengendarai sepeda motor juga tanpa plat nopol.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Denpasar Tersebar di 9 Desa/Kelurahan

Mereka sama-sama melaju dari arah utara. “Kedua pengendara motor itu sama-sama dari NTT. Korban mengalami luka lecet di wajah. Sekitar 30 menit kemudian mereka membubarkan diri ke arah selatan. Dari keterangan saksi bahwa kejadian tersebut adalah kecelakaan bukan pengeroyokan dilakukan geng motor,” tegasnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN