MANGUPURA, BALIPOST.com – Jasad KS (23) dan PY (5) dititipkan di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah Denpasar. Paman korban, IMS (54) menyampaikan korban selalu merindukan orangtuanya.
Kasi Humas Polres Badung Ipda Putu Sukarma, Senin (27/5) menjelaskan kronologinya, berawal dari I Made Wirawan (28) datang ke Polsek Petang memberi informasi korban bersama dengan anak kecil ada di Jembatan Tukad Bangkung. Berselang beberapa menit kemudian, Wirawan melihat korban sudah tidak berada lagi di sampingnya dan diduga bunuh diri dengan cara melompat dari jembatan. “Setelah menerima informasi itu, anggota Polsek Petang mengarah TKP yaitu di Jembatan Bangkung, Pelaga,” ujarnya.
Sesampai di TKP, petugas menemukan sepeda motor tanpa adanya pengendara. Setelah dicek di dalam jok motor itu ditemukan KTP, HP, SIM C, STNK dan sepasang sandal.
Selanjutnya anggota Polsek Petang minta keterangan ke warga atau pedagang di sekitar jembatan. Namun tidak ada yang melihat kejadian tersebut.
Selanjutnya dua personel didampingi I Wayan Kuntara (45) berinisiatif menyusuri sungai dengan berjalan kaki karena medannya terjal sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Sesampai di dasar sungai sekitar 30 meter ada batang pohon patah.
Polisi melakukan penyisiran di tempat tersebut dan ditemukan KS dan PY kondisi meninggal dunia dengan posisi tengkurap di pinggir sungai. Selanjutnya korban dievakuasi oleh anggota Polsek Petang bersama Tim BPBD dan masyarakat.
Jasad kedua korban dibawa ke Puskesmas Petang II menggunakan ambulans. Hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Petang II, keduanya menyatakan korban meninggal dunia. Jasad kedua korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
Paman korban menyatakan menerima kejadian tersebut. Ia menyebut tidak ada permasalahan keluarga serta pihak keluarga membuat surat pernyataan.
Untuk selanjutnya keluarga korban diarahkan menuju RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah. “Pamannya menyampaikan korban selalu merindukan kedua orangtuanya,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)