MANGUPURA, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung mewacanakan pemasangan jaring pengaman di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga. Langkah antisipasi ini menyusul adanya aksi bunuh diri di wilayah tersebut pada Minggu (26/5) oleh kakak beradik, KS (23) dan PY (5).
Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma mengatakan, pemasang jaring pengaman akan dilakukan di sekitar area jembatan. Langkah ini telah dilaporkan kepada Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta.
“Berkenaan dengan hal itu saya akan laporakan kepada Bapak Bupati melalui Bapak Sekda. Barangkali pendapat tiyang (saya)secara pribadi adalah menggunakan jaring terlebih dahulu,” ungkap Wayan Darma, Senin (27/5).
Selain memasang jaring pengaman, mantan Camat Petang ini juga akan melakukan penjagaan 24 jam. Penjagaan ini rencananya dilakukan oleh dua orang yang akan bertugas di ujung timur dan barat dari Jembatan Tukad Bangkung. “Karena jembatannya kan panjang juga, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.
Terkait niskala, kata Wayan Darma Pemkab Badung sempat melakukan Upacara Karipubaya Genah Karang Panes tahun 2021. Upacara ini sudah dilakukan akibat adanya kejadian ulahpati di jembatan yang diklaim tertinggi di Asia tersebut.
“Bapak Bupati melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan upacara, kalau tidak salah dua tahun yang lalu,” katanya.
Pihaknya, tidak memungkiri jika telah terjadi tiga kali aksi bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung. Kejadian tersebut diakuinya dilakukan oleh seorang prajurit TNI dan seorang wanita. “Ada yang gantung diri dan ada satu perempuan (kejadian sebelumnya). Dan ketiganya dari Buleleng,” jelasnya.
Ia menyebutkan dua jenazah kakak beradik asal Bontihing, Kubutambahan, Buleleng telah diantarkan ke rumah duka pada Minggu (26/5). “Kedua jenazah diantarkan dengan dua mobil ambulan BPBD Badung sekitar pukul 23.00 WITA dan tidak dikenakan biaya. Karena Bapak Bupati memang mengintruksi kami BPBD Badung untuk membantu masyarakat,” tegasnya. (Parwata/balipost)