MANGUPURA, BALIPOST.com – Pers diharapkan tetap memegang teguh independensi dan profesional dalam konteks demokrasi dan menjadi kontrol sosial. Pers harus memberikan informasi yang akurat dan berimbang. Rekam jejak kandidat hendaknya disajikan secara jelas untuk lahirnya pemimpin ideal. Demikian disampaikan Anggota Dewan Pers, Asep Setiawan pada Workshop Peliputan Pemilu 2024 di Provinsi Bali, Kamis (30/5) di Kuta, Badung.
Ditegaskan pers harus menjaga kualitas demokrasi dengan tidak memposisikan diri jadi corong satu kandidat saja. “Pers jangan memperkeruh demokrasi dengan tidak berfungsi independen,” jelas Asep.
Pers punya tanggung jawab mengedukasi pemilih untuk memilih pemimpin yang layak dan pantas. Pada workshop yang melibatkan konstituen Dewan Pers dan Pemimpin Redaksi Media Massa ini, ditegaskan juga bahwa keberimbangan, independen dan batasan yang jelas antara iklan dan berita harus jelas.
Selebihnya Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya berharap pers di Bali bisa menghadirkan pemberitaan yang bisa mengawal pilkada serentak 2024. Stabilitas tetap harus dijaga dengan mengedepankan fungsi-fungsi pers.
Ia menegaskan bahwa pers menjaga kepercayaan publik dengan tidak berpihak. Netralitas pers dan kredibilitas wartawan harus dijaga. “Pers jangan berfungsi dominan sebagai corong paslon tertentu tapi juga harus bisa menghadirkan kritik cerdas untuk mengawal demokrasi,” ujarnya.
Workshop Peliputan Pemilu/Pilkada 2024 ini menghadirkan narasumber Anggota Dewan Pers Asep Setiawan, Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali I Putu Agus Tirta Suguna, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali I Gede Agus Astapa dan praktisi lembaga survei Hendri Satrio. (Dira Arsana/balipost)