Ratusan mahasiswa menghadiri kuliah umum di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana (Unud) yang bertemakan "Be Relevant in the Midst of Technology Disruption & Social Changes" dengan menghadirkan Direktur BCA, Santoso, Senin (3/6). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Generasi muda harus beradaptasi di tengah disrupsi teknologi dan perubahan sosial dewasa ini. Hal ini terungkap dalam sesi kuliah umum di Universitas Udayana (Unud) yang bertemakan “Be Relevant in the Midst of Technology Disruption & Social Changes” dengan menghadirkan Direktur BCA, Santoso, Senin (3/6).

Menurut Rektor Unud Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., semua pihak harus bisa beradaptasi dengan teknologi. “Seperti Grab dan Gojek mengubah segala lini bisnis dan ekonomi. Begitu ada COVID-19, setelahnya semua bangkit mengadaptasi berbagai perubahan, termasuk pelajaran pun bisa daring,” ujarnya.

Baca juga:  Menjadikan Literasi sebagai Gerakan Strategis

Ia pun mengatakan di tengah kebencanaan, seperti pandemi COVID-19, ada hal yang bisa dipetik. “Demikian juga perbankan menyesuaikan diri dengan teknologi yang berkembang. Kini bisa transfer darimana pun, kirim uang, tarik tunai tanpa kartu,” bebernya di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir.

Sementara itu, Direktur BCA mengutarakan di dunia yang penuh dinamika, relevansi manusia diukur dari kemampuannya untuk beradaptasi dan menciptakan nilai tambah.

Manusia perlu memiliki sikap adaptif dan dapat melihat peluang dengan jeli sehingga tetap relevan di tengah disrupsi teknologi dan perubahan sosial. Peluang yang ada dapat dilihat sebagai kesempatan untuk manusia terus bergerak maju memanfaatkan teknologi menciptakan inovasi-inovasi untuk kehidupan yang lebih baik.

Baca juga:  Digerus Hujan Lebat, Jalan Gesing-Tamblingan Amblas

Ia mengajak generasi muda untuk memahami teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan dan cara berinteraksi. Santoso juga menekankan pentingnya soft skills seperti kreativitas, kemampuan berkolaborasi, dan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan yang cepat.

Selain itu, Santoso juga memaparkan inovasi yang dilakukan di BCA dalam menghadapi perubahan. Menurutnya teknologi bukanlah pengganti manusia, melainkan alat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menjadi mitra dalam memperluas kemampuan.

Baca juga:  Jaksa Kembali Sita Dokumen Terkait Penyidikan SPI Unud

“Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi, kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat,” ujar Santoso.

EVP Corporate Communications & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan,m edukasi ini menjadi bentuk dukungannya kepada generasi muda untuk menjadi SDM unggul dan memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia. Terlebih, menurut BPS, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak hingga tahun 2030, ditunjukkan dari jumlah penduduk usia produktif yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN