SEMARAPURA, BALIPOST.com – Untuk mewujudkan kawasan pariwisata berkualitas di Nusa Penida, Klungkung masih terkendala sejumlah persoalan. Dua persoalan utama, yakni akses jalan dan listrik.
Menurut Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika, Senin (3/6), pihaknya kini tengah fokus menyelesaikan itu secara bertahap, untuk terus mendorong terwujudnya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Khusus penanganan akses jalan, Jendrika mengungkapkan tahun ini ada dua ruas jalan yang mendapatkan penanganan pemerintah.
Antara lain ruas Jalan Bunga Mekar menuju Pura Kalibun dan ruas pertigaan Klatak sampai Lembongan. Total, pagu dana yang dianggarkan untuk ruas Jalan Bunga Mekar-Talibun, mencapai Rp36,7 miliar, dengan panjang penanganan 6 km dan lebar rata-rata 5,5 meter.
Pengerjaannya menggunakan sistem hotmix. Sementara untuk ruas jalan pertigaan Klatak-Lembongan, total menghabiskan pagu dana mencapai Rp20,6 miliar, dengan panjang penanganan 4,44 km dan lebar rata-rata 4 meter. Pengerjaannya dilakukan dengan sistem beton yang dilengkapi drainase.
Untuk penanganan masalah listrik, Jendrika mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak Indonesia Power, anak perusahaan dari PLN. Indonesia Power akan melakukan penambahan daya listrik dengan menggunakan diesel.
Namun, Jendrika meminta tetap harus mempertimbangkan ambang batas getaran dan polusi suara. “Karena saat ini pembangkit bertenaga diesel yang ada, sudah dikeluhkan. Kebisingan dan getaran yang dirasakan mengganggu warga dan wisatawan. Kami persilakan perbaiki dulu yang ada saat ini, sesuai dengan spesifikasi. Sehingga tidak ada lagi penolakan dari warga,” katanya.
Demikian juga terkait persoalan dasar kebutuhan air. Jendrika mengatakan Pemkab Klungkung sudah berupaya mengatasi masalah air ini, dengan mengusulkan 1.100 sambungan baru guna melayani daerah-daerah yang belum terlayani Perumda Panca Mahottama. Namun, pemerintah pusat baru bisa bantu sebanyak 367 sambungan rumah untuk di wilayah Desa Tanglad.
Setelah siap dengan jaringan sambungan rumah, nantinya produksi air Guyangan yang tertampung pada reservoir tiga dan reservoir empat, akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga di Desa Tanglad dan Desa Pejukutan. “Jika dua desa tersisa ini sudah terlayani, maka pelayanan air bersih sudah 100 persen terlayani ke seluruh Nusa Penida. Apalagi nanti kapasitas produksi air Guyangan ditingkatkan secara bertahap dan layanan berjalan selama 24 jam, maka tidak ada keluhan pelayanan air bersih di Nusa Penida,” imbuh Direktur Perumda Panca Mahottama Klungkung Nyoman Renin Suyasa. (Bagiarta/balipost)