DENPASAR, BALIPOST.com – Anggota Satreskrim Polres Badung langsung menyelidik kelangkaan LPG 3 kilogram akibat pengoplosan seperti disampaikan pengusaha kuliner berinisial WS di media sosial (medsos). Polisi mendatangi gudang di Desa Tangeb, Kelurahan Abianbase milik GAK dan di Desa Sobangan, Mengwi, milik IWS, Selasa (4/6) malam.
Nihil ditemukan pengoplosan di kedua gudang tersebut.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Panjaitan S.I.K., Rabu (5/6) mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, S.I.K. Dari laporan yang ia terima, pada Selasa pukul 22.30 WITA, Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura bersama anggotanya langsung bergerak cepat melaksanakan penyelidikan terkait adanya video tersebut.
Awalnya petugas mendatangi rumah pembuat video, WS di Banjar Koripan, Desa Sedang, Abiansemal, Badung. Tujuannya untuk klarifikasi langsung dengan WS.
“Saat itu yang bersangkutan (WS) menyampaikan diduga ada pengoplosan gas elpiji 3 kilogram di dua lokasi Kecamatan Mengwi. Lokasi yang dimaksud yaitu gudang di Desa Tangeb, Kelurahan Abianbase dan di desa Sobangan, Kecamatan Mengwi,” ujarnya.
Selanjutnya AKP Jaya langsung mendatangi gudang yang dimaksud oleh WS. Alhasil tidak ditemukan aktivitas oplos tabung gas 3 kilogram ke non subsidi.
Berdasarkan keterangan kedua pemilik gudang tersebut, dulu pernah melakukan pengoplosan tapi 2022 digerebek oleh Bareskrim Mabes Polri bersama Polda Bali. “Sejak saat itu sampai sekarang gudang sudah tidak pernah beroperasi atau tidak lagi melakukan pengoplosan LPG lagi,” tutupnya.
Berdasarkan dari hasil penyelidikan tersebut, WS minta maaf telah menyudutkan Polri dan menghapus video tersebut. WS menyampaikan alasannya membuat video tersebut dikarenakan kesal sulit mendapatkan LPG 3 kilogram.
WS juga meminta maaf telah membuat konten yang menyudutkan Polri dan telah menghapus konten tersebut.
Terkait kelangkaan Gas LPG bersubsidi, saat ini Polda Bali dan jajaran akan terus melakukan pengawasan. Tujuannya jangan sampai ada oknum-oknum yang mencari keuntungan dengan menyalahgunakan gas elpiji bersubsidi hingga menimbulkan keresahan masyarakat.
Apabila ditemukan dan terbukti ada penimbunan atau pengoplosan maka Polda Bali pasti menindak tegas.
Sedangkan dari keterangan Manager Operasional SPBE Elpiji Badung, Komang Yudiastika kelangkaan LPG 3 kilogram kemungkinan disebabkan pada April dan Mei 2024 terdapat libur panjang. Saat itu SPBE mengalami kendala pengiriman stok kuota LPG ke agen-agen pangkalan.
Hal tersebut menjadi salah satu faktor adanya kelangkaan LPG, termasuk program pemerintah pendataan masyarakat yang berhak mendapatkan gas subsidi agar tepat sasaran. Selain itu kebutuhan masyarakat dan UMKM semakin meningkat drastis dalam penggunaan LPG 3 kilogram, sehingga kuota tidak mencukupi.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dengan telah ikut membantu melakukan pengawasan pendistribusian LPG 3 kilogram. Segera laporkan bila mengetahui ada penyalahgunaan. Namun kami berharap peristiwa viral seperti diatas yang tanpa didukung bukti -bukti tidak terulang kembali. Tindakan tersebut bukannya ikut membantu malah menambah resah masyarakat lainnya,” tutup mantan Kapolresta Denpasar ini. (Kerta Negara/balipost)