One Pride Mixed Martials Art (MMA) 79 akan menggelar pertarungan Indonesia versus China di Bali selama 2 hari, 7 sampai 8 Juni 2024. Gelaran yang baru pertama kalinya digelar di Bali ini akan menghadirkan 9 orang petarung asal Indonesia. (BP/suk)

DENPASAR, BALIPOST.com – One Pride Mixed Martials Art (MMA) 79 akan menggelar pertarungan Indonesia versus China di Bali selama 2 hari, 7 sampai 8 Juni 2024. Gelaran yang baru pertama kalinya digelar di Bali ini akan menghadirkan 9 orang petarung asal Indonesia.

Menurut Ketua Umum Komite Olahraga Bela Diri Indonesia (KOBI), Anindra Ardiansyah Bakrie, Kamis (6/6) di Teuku Umar, Denpasar mengatakan sembilan orang petarung itu adalah Suwardi, Windri Patilima, Ronald Mastrana Siahaan, Firman Muharram, Gugun Gusman, Deni Daffa, Rama Supandi, Sukma Prawira, dan Mario Satya Wirawa. Sedangkan fighter dari China yakni Wuzi Azibek Jiahefu, Jia Qiong, Yide Rigun, Eqiyob, Yang Lin, Yang Pengpeng, Zou Jinbo, Yang Weiqiang, dan Zhang Qinghe.

Baca juga:  Pascaerupsi Gunung Agung, Per Hari 18 Ribu Wisatawan "Cancel" ke Bali

Pertarungan ini akan digelar di Art Center Denpasar, Bali. Gelaran ini digelar di ruang terbuka dengan kapasitas penonton mencapai lima ribu orang. Anindra menjelaskan tiket bisa dibeli dari aplikasi One Pride MMA atau bisa langsung beli di lokasi pertandingan.

“One Pride MMA 79 menjadi yang sangat spesial. Sebab kita akan mempunyai sembilan orang fighter, yang merupakan best of the best di kelasnya masing-masing akan bertarung dengan sembilan fighter dari China,” ucap Ardiansyah, Kamis (6/6).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pertarungan internasional itu disiapkan karena wujud komitmen KOBI dalam menciptakan wadah combat sport yang kompetitif. Apalagi, lanjut Ardiansyah, laga internasional bisa menambah jam terbang para petarung Indonesia untuk mengasah kemampuannya di ajang internasional.

Baca juga:  Bangkitkan Pariwisata, SVF Gelar Parade Jukung

“Yang disiapkan ini adalah cara bagaimana KOBI bersama dengan One Pride membuka wadah agar mereka dapat bertarung secara internasional dan mempunyai pengalaman-pengalaman baru,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO One Pride MMA, Fransino Tirta, mengungkapkan Bali dipilih sebagai lokasi karena minat MMA di Bali sangat besar dan banyak mencintai One Pride. “Makanya kami langsung datang ke Bali supaya bisa menonton langsung. Mungkin perbedaan nonton di TV dan nonton langsung itu pasti beda. Akan lebih seru kalau kita bisa menonton langsung dengan mata sendiri,” katanya.

Baca juga:  Atasi Kemacetan di Jalur Bandara Ngurah Rai, Skema Bus Antar Jemput Diberlakukan

Para petarung Indonesia ke depan diharapkan dapat menuju Ultimate Fighting Championship (UFC). “UFC ini adalah yang terbaik di seluruh dunia. Tentunya, untuk menuju ke UFC kita harus menjadi raja di Asia dahulu. Satu per satu kita hajar nanti. China kita hajar, nanti Korea, Jepang dan semuanya kita hajar,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadisdikpora) Kota Denpasar Anak Agung Gede Wiratama berharap event tersebut ke depannya dapat mendorong terlahirnya para petarung MMA asal Bali. “Tidak saja ini untuk pertandingan olahraga internasional, tetapi juga ini mendukung sport tourism. Di samping olahraga tentu ada pariwisata,” ungkapnya. (Suka Adnyana/balipost)

BAGIKAN