KARANGASEM, BALIPOST.com – Bupati Karangasem I Gede Dana quick response terhadap bencana tanah longsor yang terjadi di jalur utama Amlapura-Denpasar, tepatnya di Desa Bugbug, Karangasem, pada Jumat (7/6).

Bupati asal Desa Datah tersebut langsung turun ke lokasi kejadian untuk ikut langsung membantu membersihkan material longsoran yang menutupi seluruh badan jalan.

Bupati Dana mengungkapkan, mengetahui adanya laporan bahwa akses jalan utama dari arah Denpasar menuju Karangasem lumpuh karena tertutup material tanah dan bebatuan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk dapat segera membuka akses jalan tersebut.

Baca juga:  Warga Keluhkan Debu Bertebaran dan Material Proyek Jalan Bangli-Nongan

“Tadi saat saya sampai di sini, material tanah yang menutupi akses jalan sangat banyak dan tinggi. Akses jalan belum bisa dilakukan oleh kendaraan roda dua maupun roda empat karena material menutupi seluruh badan jalan. Untuk itu, saya langsung instruksikan BPBD untuk menerjunkan alat berat untuk membersihkan material ini,” kata Gede Dana, Jumat (7/6).

Gede Dana mengatakan, setelah alat berat datang, penanganan langsung dilakukan. Setelah kurang lebih empat jam penanganan material longsor akhirnya berhasil disingkirkan. Walaupun pemagangan belum sampai tuntas. “Kita secara bersama-sama melakukan pembersihan sisa-sisa material longsoran bersama dengan BPBD dan juga pihak kepolisian, sehingga saat ini akses jalan sudah kembali bisa dilalui oleh kendaraan,” katanya.

Baca juga:  Putus Sebaran COVID-19 di Bali, Ubah Perilaku Masyarakat Libatkan Desa Adat hingga Mahasiswa

Menurut Gede Dana, akibat kejadian ini mengakibatkan kemacetannya lumayan panjang karena kendaraan terjebak hampir empat jam lamanya. Dan untuk saat ini, akses jalan yang ada di wilayah Sang Hyang Ambu, Desa Bugbug, Karangasem tersebut sudah bisa dilalui oleh kendaraan setelah material longsoran selesai dilakukan pembersihan. Namun terlebih dahulu diprioritaskan untuk sepeda motor, sedangkan mobil dan truk belakangan.

“Kami mengimbau warga tersebut untuk mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara. Begitu juga dengan masyarakat lainnya yang tinggal di wilayah rawan bencana juga mengungsi ke rumah kerabat.Saya cukup prihatin dengan kejadian ini, karena memasuki musim kemarau tapi terjadi hujan deras hingga mengakibatkan terjadinya beberapa bencana,” jelasnya.

Baca juga:  Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dimulai, Para Bupati Ucapkan Terimakasih ke Gubernur Koster

Lebih lanjut dikatakannya, agar kedepannya tidak kembali terjadi kejadian serupa terjadi lagi di wilayah Sang Hyang Ambu, pi akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait karena akses jalan tersebut merupakan milik nasional. Sehingga nantinya dapat dicarikan solusi terbaik. (Adv/Balipost)

BAGIKAN