Ilustrasi. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada 2023, Bali menjadi provinsi dengan kasus bunuh diri (bundir) tertinggi se-Indonesia.

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUP Prof. Ngoerah Dr.dr. AA. Sri Wahyuni, Sp.KJ., Jumat (7/6) mengatakan, banyak faktor yang mendorong seseorang bunuh diri. Jadi, tidak hanya masalah ekonomi tapi juga kepadatan penduduk, budaya dalam komunikasi keluarga yang sudah mengalami perubahan, sibuk dan ambisi mengejar karier dan cita-cita.

Sementara kesulitan ekonomi merupakan dampak krisis secara global, sehingga lapangan kerja berkurang dan jumlah penduduk usia kerja bertambah.

Baca juga:  Hadapi Wabah COVID-19, Kodam Sumbang 918 Kantong Darah

Ia mengutarakan orang asing tanpa disadari juga semakin masif menjajah secara tidak langsung di berbagai sektor pekerjaan. Seperti adanya kampung Rusia di Ubud, lahan subur berubah jadi pemukiman baru, mal dibangun dengan modal asing dilengkapi apartemen khusus dan mereka mudah mendapatkan izin tinggal tetap.

Masalah di atas merupakan faktor pemicu depresi karena seseorang menjadi malas memperjuangakan kehidupan lagi yang serasa tidak adil baginya sehingga ingin bunuh diri.

Ditambah lagi lingkungan alam yang sudah tidak bersahabat, peralihan fungsi lahan demi kepentingan perorangan, bahkan pohon pohon pelindung pun yang sudah berumur puluhan tahun ditebang dengan mudah untuk kepentingan pihak tertentu.

Baca juga:  Buat Bingung, Pemberlakuan Syarat Rapid Test Ketapang-Gilimanuk Beda

“Jadilah masyarakat yang sudah mengalami depresi menjadi semakin berat ganguan yang dialami sehingga keinginan mengakhiri hidup makin kuat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani mengatakan akan melakukan edukasi sedini mungkin melalui berbagai media mengenai kesehatan mental. Kegiatan
melibatkan tim konselor dan psikolog UPTD Pelayanan Perlindungan Perempuan dan anak Dinsos P3A Provinsi Bali.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional di Atas 2.000 Orang

Selain itu, juga meningkatkan peran konseling sebaya yang dilakukan oleh anak seusia korban yang terpapar kekerasan psikis. Dan yang paling penting adalah melaksanakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental secara masif dengan melibatkan berbagai forum.

Luh Ayu Aryani mengungkapkan, bahwa banyak faktor yang menyebabkan kasus bunuh diri. Salah satunya
karena faktor lingkungan. Baik dalam lingkungan ke-
luarga maupun linkungan disekitar termasuk sekolah
dan lainya. (Citta Maya/Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN