GIANYAR, BALIPOST.com – Puncak palebon Tokoh Puri Saren Kauh Cokorda Istri Rai Dharmawati akan digelar Senin (10/6). Untuk itu Polres Gianyar bersama Polsek Ubud akan melaksanakan pengalihan arus lalin.
Akan dilakukan penutupan Jalan Raya Ubud selama pelaksanaan rangkaian upacara puncak palebon.
Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, Minggu (9/6) mengatakan arak-arakan Bade dan Lembu dari Puri Agung Ubud menuju Setra Dalem Puri akan mengakibatkan ruas jalan ditutup. Untuk memperlancar rangkaian pelebon tersebut, Polres Gianyar bersama Polsek Ubud akan menutup jalur utama Jalan Raya Ubud.
Selain penutupan jalan utama, pihaknya melakukan pengalihan arus lalin. Arus di Jalan Monkey Forest akan dialihkan belok kanan melalui Jalan Sita Barat, selanjutnya belok kanan melalui Jalan Hanoman.
Polsek Ubud mengimbau masyarakat dari Payangan menuju ke Gianyar tidak melalui jalur Kedewatan. Arus lalu lintas akan diarahkan melingkar menuju Singakerta belok kiri atau lurus melalui Jalur Singapadu.
Sementara masyarakat dari daerah Tegallalang yang akan menuju ke Gianyar diarahkan dari Simpang Ambengan lurus menuju ke Banjar Kalah dan belok kiri menuju Teges dapat melalui jalur Desa Mas maupun Desa Bedulu. Masyarakat dari Denpasar yang akan menuju Area Tegallalang atau Kintamani diminta menghindari jalur desa atau Kelurahan Ubud sehingga bisa menghindari kepadatan arus lalu lintas.
Penggarap sekaligus arsitek bade, Guru Besar Universitas Udayana, Prof. Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, S.E., M.M atau akrab disapa Cok De menjelaskan mendiang meninggal dunia karena sakit pada Minggu 5 Mei 2024. Dalam upacara palebon ini, Puri Ubud telah menyiapkan piranti bade yang ditempatkan di depan Puri Agung Ubud.
Sedangkan, piranti lembu ditempatkan di depan Pasar Tematik Ubud. Saat puncak acara Senin (10/6), ratusan ribuan warga Ubud akan menggotong Bade Tumpang Sia (Sembilan) dan Lembu Tangi menuju Setra Dalem Puri yang berlokasi di Banjar Tebesaya, Desa Peliatan, Ubud. (Wirnaya/balipost)
