Seorang pengunjung melihat ruang perawatan luka bakar di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah, Denpasar, Selasa (11/6). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Korban meninggal kebakaran gudang elpiji di Jalan Cargo Taman I, Denpasar bertambah. Dua orang pasien luka bakar yang dirawat di RSUP Prof. Ngoerah dilaporkan meninggal pada Selasa (11/6) ini.

Direktur Medik dan Keperawatan, dr. Affan Prigambodo Permana Sp BS (K) yang didampingi Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Luka Bakar, dr. I Putu Kuniyanta Sp.An., KAP, Dokter Bedah Plastik dan Dokter Penanggung Jawab Pasien, dr. I Gusti Putu Hendra Sanjaya Sp.BP.,RE (K) mengatakan pasien meninggal adalah Yudis Aldianto dan Edi Hermanto. Kondisi luka bakar keduanya cukup berat, lebih dari 70 persen tubuhnya mengalami luka.

Sehari sebelumnya, salah satu korban, Purwanto juga dilaporkan meninggal. Jasadnya sudah diambil keluarga.

Dijelaskannya, RSUP Prof. Ngoerah menerima 16 korban luka bakar akibat peristiwa nahas itu. Saat ini ada 13 orang yang masih dirawat intensif karena kondisinya kritis.

Baca juga:  Areal Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai Kebakaran, Penumpang Sempat Panik

Lebih lanjut Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Luka Bakar, dr I Putu Kuniyanta Sp.An. KAP menjelaskan para pasien mengalami luka bakar yang sangat berat.

Dari 13 orang tersebut, ada 12 orang yang masih dengan bantuan alat nafas. Itu dikarenakan jalan nafas mereka mengalami bengkak dan sulit untuk bernafas.

“Dan tidak menutup kemungkinan yang satu ini kondisinya masih labil, kemungkinan juga kami bantu dengan alat bantu nafas,” jelas dr Kuniyanta.

 

Rencana pemasangan alat bantu nafas tersebut dilakukan karena pasien juga mengalami luka pada sistem pernafasan bagian atas akibat terdampak ledakan yang sangat keras. Selain itu organ tubuh yang lainnya juga mengalami luka bakar yang cukup luas, dan menyebabkan terjadinya keguncangan dari seluruh salauran tubuhnya.

Baca juga:  Awasi PMI, Satgas Gotong Royong di Bangli Terkendala Ini

“Jadi secara umum, kondisi 13 pasien ini adalah sangat kritis dan masih labil,” terangnya.

Dokter Bedah Plastik dan Dokter Penanggung Jawab Pasien, dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya Sp.BP, RE (K) menambahkan bahwa dari 13 korban yang menjalani perawatan, 12 orang tubuhnya mengalami luka bakar di atas 60 persen. Satu orang mengalami luka bakar sekitar 30 persen.

“Dengan kondisi perlu alat bantu ini, secara kesuluruhan pasien tersebut tentunya akan kita pantau tiap hari”, jelas dr Hendra.

Untuk sekarang ini, tim medis tengah berupaya untuk menyeimbangkan kebutuhan tubuh para korban. Baik itu berupa cairan, bantuan nafas dan obat-obatan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi tubuhnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian melaporkan ada 18 korban yang mengalami luka bakar dirawat di RS.

Baca juga:  Transmisi Lokal COVID-19 Masih Terus Bertambah, WNA Pun Tertular

Korban yang dirawat di RS Surya Husada, Ubung Kaja, Denpasar, semua asal Banyuwangi , Jawa Timur yaitu Yoga Wahyu Pratama (24) asal Banyuwangi, M. Umar Effendi (34) dan Edi (34).

Selanjutnya yang dirawat di RSD Mangusada Badung, yakni Wiri Sumardi (35) beralamat di Jalan Pidada, Denpasar, Ahmad Tamyis Mujaki (25) tinggal di Jalan Karya Makmur, Denpasar, Danu Sembara (31) beralamat di Jalan Cargo, Denpasar dan Suherminadi (47) tinggal di Jalan Cargo, Denpasar.

Korban yang dirawat di RSUD Wangaya, Katiran dan di RS Bali Med Denpasar sebanyak dua orang, Yudi serta Diki. Sementara korban dirawat di RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, sebanyak delapan orang yaitu Eko budi Santoso, Robiaprianus Amput, Ernus, Yolla Aldy, Mohamad Sofyan, Yudis Aldyanto, Purwanto dan Didik Suryanto. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN