DENPASAR, BALIPOST.com – Mengolah buah jeruk siam menjadi produk olahan wine jeruk saat panen raya berguna meminimalkan pembusukan buah. Jeruk siam hasil panen selama ini hanya dijual dalam bentuk segar, belum ada poduk dalam bentuk olahan. Sehingga banyak buah busuk terbuang.
“Pengolahan buah jeruk siam menjadi wine jeruk meningkatkan nilai tambah buah jeruk yang produksinya berlimpah saat panen. Pengolahan buah jeruk menjadi produk olahan seperti wine akan membantu memperpanjang masa simpan,” ujar Akdemisi Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar), Ir. Ni Komang Alit Astiari, M.Si.
Dikatakan, produksi berlimpah saat panen raya menyebabkan harga buah jeruk murah, bahkan mencapai kisaran 1.000 – 1.500 per kg. Fenomena ini cenderung membuat petani membiarkan buah jeruknya menguning di pohon.
Hal ini dialami oleh petani jeruk di Desa Belantih, Kintamani, Bangli. Oleh karena itu, pihaknya bersama tim akademisi Fakultas Pertanian Unwar melakukan inovasi dengan mengajak para petani khususnya Kelompok Wanita Tani untuk mengolah jeruk tersebut menjadi wine jeruk.
Menurut Alit Astiari, wine jeruk banyak manfaatnya, seperti sumber antioksidan (flavonoid) yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Manfaat lainnya membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan melindungi dari kerusakan.
Selain itu, mengkonsumsi wine jeruk juga dapat membantu pencernaan karena wine mengandung asam organik yang dapat merangsang produksi enzim pencernaan dan membantu proses pencernaan makanan.
Di samping itu, wine jeruk juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Karena antioksidan dalam wine dapat membantu menjaga kesehatan kulit dengan melindungi dari penuaan kulit). Manfaat lain, mengurangi stres, karena wine dapat membantu mengurangi stress dan kecemasan berkat efek relaksasi pada tubuh dan pikiran. (Ketut Winata/balipost)