Kabupaten Jembrana akan menampilkan sejumlah kesenian tradisional yang menjadi kesenian khas ujung Barat Pulau Bali dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI 2024. Selain Jegog (gamelan bambu), Kendang Mebarung juga akan ditampilkan. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kabupaten Jembrana akan menampilkan sejumlah kesenian tradisional yang menjadi kesenian khas ujung Barat Pulau Bali dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI 2024. Selain Jegog (gamelan bambu), Kendang Mebarung juga akan ditampilkan.

“Kami berikan panggung untuk kendang mebarung tampil, bahwa kesenian ini masih eksis meskipun sudah berkurang. Dengan para seniman muda dan regenerasi sesuai harapan masyarakat. Tercatat masih sekitar 11 komunitas Kendang Mebarung ini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Anak Agung Komang Sapta Negara, Jumat (14/6).

Baca juga:  Website PN Negara Sempat Diretas

Kendang Mebarung menurutnya merupakan salah satu kesenian asli Jembrana yang akan diajukan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Total ada sekitar 13 kontingen yang akan ditampilkan mewakili kesenian Kabupaten Jembrana PKB 2024.

Selain Jegog dan Mebarung, juga drama gong tradisi, gong kebyar, jegog tingklik dan jegog mebarung serta joged bumbung tradisi. Kendang Mebarung dikatakannya telah mulai ada regenerasi.

Untuk keseluruhan penampilan seni ini, dari Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menganggarkan sekitar Rp 1,8 miliar ditambah sharing dari BKK Provinsi Rp 500 juta. Menurutnya untuk peed aya (pawai pembukaan) pada Sabtu (15/6) ini, sudah dilakukan persiapan dari Kabupaten Jembrana dengan tarian menceritakan perjalanan kedatangan Dang Hyang Nirartha ke Bali dan erat kaitannya dengan Pura Dang Kahyangan Jati di Pengambengan.

Baca juga:  Harapan pada Pesta Kesenian Bali 2019

“Selain itu musik dari ringan, menengah hingga rumit akan ditampilkan termasuk tentunya Jegog kesenian khas Jembrana. Harapan kami juga Jegog juga bisa tampil di IKN saat peringatan HUT Kemerdekaan RI nanti. Kita sudah buat proposal,” pungkasnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN