SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang warga negara Qatar, Abdulaziz Sami J A AL-Mannai (31) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus di Pantai Kelingking, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida, Klungkung, Selasa (18/6). Peristiwa nahas itu terjadi ketika korban bersama rekan lainnya berenang di pantai itu sekitar pukul 13.00 WITA.
Celakanya mereka terbawa ombak ganas ke tengah laut di perairan itu.
Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara, mengatakan dua orang korban berhasil menyelamatkan diri saat terseret arus. WNA ini sudah terlihat mengapung di tengah perairan itu. “Informasi permintaan bantuan evakuasi diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada pukul 14.00 WITA dari Kepala Dusun di Desa Kelingking. Dia ditemukan sudah dalam keadaan mengapung di tengah laut,” jelas Cakra Negara.
Saat evakuasi, Basarnas Bali memberangkatkan lima orang personel dari Unit Siaga SAR Nusa Penida. Mereka langsung menuju lokasi kejadian. Setelah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, akhirnya disepakati melakukan evakuasi melalui jalur udara.
Sebab, evakuasi melalui jalur darat memakan waktu cukup lama dan medannya juga sulit karena harus menuruni tebing. Cakra Negara menambahkan, Basarnas Bali berkoordinasi dengan pihak Helly Air Bali agar bisa membantu mengevakuasi korban beserta rekan lainnya dari TKP.
Sekitar pukul 16.50 WITA, Cakra Negara mengatakan Basarnas Bali akhirnya berhasil mengevakuasi para korban dari Pantai Kelingking. Mereka dibawa menuju Hellypad Air Bali di Pelabuhan Benoa.
Proses evakuasi berjalan lancar, kemudian korban dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum Bali Mandara Denpasar menggunakan Ambulans RS Bali Mandara.
Selama berlangsungnya proses evakuasi, melibatkan Tim SAR Gabungan dari Basarnas Bali (Unit Siaga SAR Nusa Penida), TNI AL, BPBD Klungkung, Polsek Nusa Penida, Klinik Nusa Medika dan masyarakat setempat. Atas peristiwa ini, pihaknya kembali mengingatkan agar para wisatawan mancanegara maupun nusantara berhati-hati saat berwisata di Pantai Kelingking. Karena kejadian wisatawan terseret arus sudah sering terjadi di pantai itu. (Bagiarta/balipost)