SINGARAJA, BALIPOST.com – Keberadaan dunia pariwisata dan kunjungan wisatawan di Bali Utara, Timur dan Barat masih belum merata. Faktor aksesibilitas, amenitas, dan atraksi pariwisata yang tak seimbang menjadi pemicu pariwisata di luar Bali Selatan masih kalah bersaing dengan gemerlap pariwisata di Bali Selatan.
Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Putu Gede Parma, Selasa (18/6) menjelaskan dari data survei analisa pasar, wisatawan yang berkunjung ke Buleleng terlalu singkat. Padahal sarana akomodasi yang disiapkan sudah memadai.
Hanya saja, menurut dia, pariwisata di Buleleng dan daerah lain selain Badung dan Denpasar sarana pendukungnya masih terbatas
Dikatakannya, Bali Utara saat ini memerlukan sarana penunjang seperti pusat perbelanjaan ataupun mall, yang bisa membuat wisatawan lebih nyaman tinggal. Kalau melihat lumba-lumba ataupun yang lainnya terkadang mereka sudah bosan.
Atas kondisi itu, Parma mendorong pemerintah daerah untuk melakukan hal itu dan secara otomatis mampu mendatangkan investor untuk investasi di Bali Utara, Bali Timur dan Bali Barat.
Jika syarat ini terpenuhi semua, lambat laun pasti daerah lain akan menyamai pariwisata di Bali Selatan.
Hanya saja memang harus ada kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan ini. Lanjut Parma, ketertarikan wisatawan baik mancanegara maupun lokal saat ini terletak pada atraksi yang ditampilkan oleh wilayah masing-masing.
Apalagi saat ini di Buleleng sudah ada 75 desa wisata yang siap mendukung upaya pemerintah untuk memajukan pariwisata dengan berbagai atraksi. Untuk bisa bisa lebih lama tinggal, harus ada paket-paket yang lebih menarik. (Nyoman Yudha/balipost)