Petani garam di wilayah Amed, Desa Purwakerti, Abang saat ini belum memproduksi garam karena disebabkan karena faktor cuaca yang belum mendukung. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah petani garam yang ada di wilayah Amed, Desa Purwakerti, Abang saat ini belum memproduksi garam. Hal itu disebabkan faktor cuaca yang belum mendukung untuk memproduksi garam.

Perbekel Purwakerti Nengah Suanda mengungkapkan, musim saat ini masih rawan untuk memproduksi garam. Pasalnya, sinar matahari tidak selalu ada karena disebutkan beberapa kali juga kerap turun hujan. “Kelembaban udara juga belum maksimal untuk membuat kristal garam,” ujarnya belum lama ini.

Baca juga:  PKK Pemkab Karangasem Studi Tiru di Lombok Barat

Suanda mengatakan, pihaknya memprediksi petani garam akan kembali memproduksi bahan baku tersebut sekitar Juli atau awal Agustus. Karena saat itu dianggap musimnya cocok untuk membuat garam. “Musim produksi biasanya sampai akhir November,” katanya.

Dia menjelaskan, kendati belum memproduksi, namun penjualan garam masih bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. Pasalnya, dikarenakan saat ini stok garam masih berkisar 40 ton. “Jumlah ini masih bisa sampai musim produksi nanti,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Bertahun-tahun, Seratusan Kios dan Los Pasar Banyuasri Tak Laku
BAGIKAN