Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, IB Surya Suamba. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung tengah merancang pembangunan jalur trem yang akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan Pantai Cemagi. Jalur kereta listrik di pinggir pantai ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2026, dengan lebar jalur berkisar antara 4 hingga 6 meter. Proyek ambisius ini diharapkan akan membawa perubahan besar dalam sistem transportasi di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba, mengungkapkan bahwa proyek ini akan diawali dengan proses pengisian yang diperkirakan selesai pada tahun 2025. “Kemudian di tahun 2026 akan dilakukan pembangunan jalannya. Namun, kalau di pembahasan 2025 disetujui langsung pembangunan termasuk pengerasan jalannya, 2025 sudah bisa,” ujar Surya Suamba pada Rabu (19/6).

Baca juga:  Kembali, Umat Hindu Diminta "Nyejer" Pejati

Menurut Surya Suamba, Pemkab Badung tidak berencana membeli bus listrik untuk trem ini. Sebagai gantinya, mereka akan menjalin kerja sama dengan pihak swasta yang bergerak di bidang jasa layanan transportasi. “Seperti yang dilakukan Kota Surabaya, swasta yang menyiapkan kendaraannya, tetapi regulasinya ditetapkan atau diatur oleh pemerintah,” jelasnya.

Jalur trem ini akan membentang sepanjang 17 kilometer dari Bandara Ngurah Rai menuju Pantai Cemagi. Untuk masyarakat Kabupaten Badung, layanan trem ini akan disediakan secara gratis, sedangkan wisatawan akan dikenakan biaya.

Baca juga:  Diduga Bocor, Retribusi Rekreasi dan Olahraga Masih Dibawah 40 Persen

“Untuk masyarakat Kabupaten Badung akan diberikan subsidi. Apakah nanti diberikan setiap bulannya kuota pemakaian jasa transportasi, tentunya nanti kebijakan pimpinan (kepala daerah). Karena pemimpin di Badung bares-bares,” tambahnya.

Surya Suamba juga menegaskan bahwa seluruh pembangunan trem ini akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badung, dengan total investasi mencapai Rp900 miliar. “Anggaran ini termasuk normalisasi, perbaikan fasilitas di aset pemerintah,” imbuhnya.

Dengan proyek ini, Pemkab Badung berharap dapat meningkatkan aksesibilitas serta mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan wisata. Pembangunan trem ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperbaiki konektivitas antardestinasi wisata di Badung.

Baca juga:  Bali Diminta Benar-benar Perhatikan Risiko "Open Border"

Selain itu, kehadiran trem ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan emisi karbon di daerah tersebut, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Proyek ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh penerapan transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Kehadiran trem ini tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan pantai sambil bepergian. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata di Badung dan sekitarnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN