Bus Damri. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Desa Subaya, Kintamani selama ini sangat berharap Pemkab Bangli dapat menyediakan fasilitas transportasi umum seperti Damri bagi para pelajar SMP di desa tersebut. Fasilitas tersebut dibutuhkan untuk memudahkan siswa bersekolah dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di kalangan pelajar yang masih di bawah umur.

Perbekel Desa Subaya I Nyoman Diantara, Rabu (19/6) mengungkapkan pihaknya sudah pernah mengusulkan ke Pemkab Bangli terkait penyediaan fasilitas transportasi umum bagi anak sekolah di desanya. Usulan tersebut disampaikan secara lisan sekitar 2021 lalu.

Hanya saja sampai sekarang usulannya belum mendapat respon. Pihaknya pun berencana kembali mengusulkan hal tersebut ke Pemkab Bangli. “Rencana Juni ini kami akan bersurat resmi,” kata Diantara.

Baca juga:  SMAN 1 Denpasar Raih Nilai Rata-rata Tertinggi IPA dan IPS

Dirinya selama ini sangat mengharapkan adanya layanan transportasi umum bagi pelajar di desanya karena jarak yang harus ditempuh siswa menuju sekolahnya di SMPN 7 Kintamani cukup jauh. Sekitar 7-8 kilometer.

Karena belum ada transportasi umum di desa itu, tak sedikit siswa yang ke sekolah mengendarai sepeda motor sendiri. Padahal secara aturan siswa SMP belum boleh mengendarai sepeda motor sendiri karena belum cukup umur untuk berkendara.

Diantara menyebutkan saat ini jumlah siswa SMP di desanya mencapai puluhan orang. Pihaknya mengaku belum bisa menyediakan fasilitas transportasi karena dana yang dimiliki desa terbatas. Oleh karena itu pihaknya sangat berharap ada layanan transportasi umum bagi anak-anak di desanya. Baik berupa Damri atau kendaraan lainnya. Mengenai tarif, menurutnya itu bisa dibicarakan dengan masyarakat yang memanfaatkannya.

Baca juga:  Waspadai Perang Israel-Hizbullah, Tujuh Negara Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

Dikatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir semangat masyarakat Subaya menyekolahkan anak-anaknya meningkat. Itu karena masyarakat sudah menyadari pentingnya pendidikan bagi anak. “Walaupun jarak sekolah cukup jauh tapi masyarakat semangat menyekolahkan anaknya. Tidak seperti beberapa tahun lalu,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Disdikpora Kabupaten Bangli I Komang Pariartha mengatakan pihaknya belum bisa menyediakan fasilitas transportasi umum untuk siswa sebagaimana yang diharapkan Desa Subaya. Alasannya karena belum tersedia anggaran untuk itu.

Baca juga:  Danlanal Pastikan Keamanan Penumpang Kapal

Pariartha mengatakan di Bangli saat ini sudah ada satu desa yang menyediakan layanan transportasi bagi siswa dengan memanfaatkan dana desa. Desa yang dimaksud yakni Desa Bunutin, di Kecamatan Bangli. Menurutnya itu bisa dicontoh desa-desa lainnya. “Kalau desa memungkinkan dan memiliki anggaran untuk itu, apa salahnya kalau desa juga menyediakan layanan itu untuk anak-anaknya seperti yang sudah berjalan di Desa Bunutin,” katanya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN