Sejumlah pengendara melintas di Jalan Airport Ngurah Rai, Tuban, Badung, Jumat (10/5). Penutupan akses persimpangan bandara dipermanenkan. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perubahan arus lalu lintas menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai yang diterapkan saat perhelatan World Water Forum (WWF) 2024 pada bulan Mei lalu, kini resmi dipermanenkan. Langkah ini diambil berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh komunitas bandara yang menunjukkan kelancaran arus lalu lintas menuju kawasan bandara selama penyesuaian tersebut.

Persimpangan yang berada di depan kantor Airnav menuju Dewi Sartika Kuta, telah dibeton dan dilengkapi dengan sejumlah pot bunga untuk menandai perubahan permanen ini. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menjelaskan bahwa penutupan akses di persimpangan depan Bandara Ngurah Rai sebelumnya dilakukan untuk memastikan kelancaran proses kedatangan dan keberangkatan para tamu delegasi WWF.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Turun Lagi

“Seluruh pihak sepakat agar kondusivitas arus lalu lintas menuju dan dari bandara dapat berjalan aman, terkendali, dan lancar. Keputusan ini diambil berdasarkan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk Dinas Perhubungan, Polres Kawasan Bandara, TNI AU, dan Otoritas Bandara Wilayah IV,” ujar Handy pada Jumat (21/6).

Evaluasi menunjukkan bahwa hanya sekitar 30-40 persen kendaraan yang menggunakan akses tersebut untuk menuju bandara, sementara sisanya menuju Kuta. Kondisi ini sering menimbulkan kemacetan di kawasan bandara akibat persimpangan kendaraan.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19 Nasional Capai Rekor Baru

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Badung, A.A. Yudha Darma menyatakan bahwa berbagai langkah antisipasi telah dilakukan untuk mengatasi dampak dari penutupan akses ini. Langkah-langkah tersebut meliputi pengaturan arus lalu lintas di simpang Harris dan simpang Kediri menggunakan area traffic control system (ATCS) untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas secara real-time.

“Kami sudah antisipasi sejak diberlakukannya pengalihan arus lalu lintas ke bandara. Personel ditempatkan secara situasional berdasarkan pantauan ATCS, dengan koordinasi intens bersama pihak kepolisian dan tim Unit Reaksi Cepat (URC),” jelas Yudha Darma.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Tambahan hingga 28 Ribuan Kasus

Yudha Darma mengimbau masyarakat untuk bersabar dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi kelancaran dan keselamatan bersama. Dinas Perhubungan Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan memastikan arus lalu lintas di sekitar wilayah terdampak dapat berjalan lancar.

Penutupan jalan akses bandara ini, meski berat diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif melalui koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. Dengan sistem ATCS, pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas diharapkan dapat berjalan efektif, sehingga pengguna jalan merasa aman dan nyaman. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN