Penari Pendet sebanyak 384 yang diikuti langsung oleh Nyonya Nuriasih Gede Dana, Nyonya Sarini Artha Dipa, Nyonya Nurhartini Sedana Merta tampil serangkaian HUT ke-384 Kota Amlapura. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-384 Kota Amlapura yang digelar di Taman Budaya Candra Bhuana pada Sabtu (22/6) sore, berlangsung meriah dengan tema “Jana Kerthi Wikrama”. Kemeriahan diawali berbagai pertunjukan seni yang dikemas dalam Karnaval Budaya Peed Agung dan Genjek Massal Jana Kerthi Wikrama yang memukau dan berhasil menyemarakkan suasana perayaan.

Pertunjukan dibuka dengan musik tambur dan sungu yang mengiringi 600 siswa SMA/SMK pembawa bendera merah putih memasuki jogging trek di kanan dan kiri Taman Budaya Candra Bhuana. Mereka mengenakan pakaian adat ringan berwarna merah putih, diiringi lagu “Merah Putih Benderan Titiange”.

Pementasan diawali Tari Pendet Massal. Kemudian musik gamelan peralihan dimulai menandai masuknya para penari Pendet massal sebanyak 384 yang diikuti langsung oleh Nyonya Nuriasih Gede Dana, Nyonya Sarini Artha Dipa, Nyonya Nurhartini Sedana Merta.

Baca juga:  Terendah Kedua se-Indonesia, Konsumsi Garam Yodium di Bali

Kemudian dimeriahkan juga dengan Marching Band. Setelah itu, musik gamelan peralihan mengiringi penampilan marching band dari SD Insan Mandiri, SMP 2 Amlapura, dan SMA 1 Amlapura. Mereka memukau penonton dengan kekompakan dan keterampilan yang luar biasa. Dan selanjutnya Joged Massal. Dimana 80 siswa SMA 1 Amlapura menampilkan joged massal dengan gerakan yang dinamis dan enerjik, menambah semarak suasana perayaan.

Tak berhenti sampai disana, selanjutnya juga ada Genjek Tradisional. Penampilan genjek tradisional dari SMP 2 Abang diawali oleh dua bondres yang membuka pagelaran dengan membawa spanduk bertema “Jana Kerthi Wikrama” (berkarya untuk kesejahteraan masyarakat). Mereka kemudian menampilkan dua gending genjek secara live, diikuti oleh penari genjek yang memenuhi panggung Candra Bhuana dengan gerakan tradisional yang kompleks dan energik.

Baca juga:  Gubernur Koster Tegaskan Bulan Bahasa Bali Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru

Kemudian Pertunjukan berlanjut dengan fragmentari perjuangan AA Candra Bhuana, diiringi musik elektronik yang menggantikan gamelan. Para penari beralih ke gerakan yang lebih dinamis dan modern, menampilkan keahlian teknis dan inovasi yang memukau penonton. Penampilan berlanjut dengan kolaborasi antara penari kreasi senam Pancasila dan penari genjek yang membentuk formasi angka 3 8 4, menciptakan harmoni antara elemen tradisional dan modern. Musik gamelan dan elektronik berpadu menciptakan suara unik yang belum pernah terdengar sebelumnya.

Baca juga:  Hingga Pukul 9, 23 Gempa Guncang Gunung Agung

Pertunjukan mencapai puncaknya dengan semua penari saling berinteraksi dan menari bersama dengan energi tinggi. Penonton berdiri dan berteriak dengan antusiasme saat pertunjukan berakhir, meninggalkan kesan mendalam dan semangat kebersamaan dalam perayaan HUT ke-384 Kota Amlapura.

Pertunjukan ini dihadiri langsung oleh Bupati Karangasem I Gede Dana, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta yang kemudian memotong pita tanda dibukanya secara resmi Pameran HUT ke-384 Kota Amlapura. Hadir pula Forkopimda Kabupaten Karangasem dan undangan lainnya. Acara ini juga dapat dinikmati oleh masyarakat Karangasem secara langsung maupun melalui live streaming di akun Youtube. (Adv/balipost)

BAGIKAN