Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (paling kiri) dalam acara Indonesia Health Partners Meeting 2024 di Jakarta, Rabu (26/6/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Secara komprehensif, dana hibah dari pihak luar negeri selama periode 2021 – 2025 senilai 931,7 juta dolar AS atau mencapai hampir Rp14 triliun.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa dana tersebut dialokasikan untuk pembiayaan, pengadaan barang, serta pelayanan kesehatan. Ada sebanyak 30 donatur internasional yang berkontribusi.

Dalam Indonesia Health Partners Meeting 2024 di Jakarta, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (26/6), menjelaskan penggunaan dana hibah sebesar USD 276,2 juta atau 4,1 triliun rupiah untuk program-program Kemenkes pada tahun 2023. Hampir 48 persen dari hibah tersebut, atau USD 131,8 juta, adalah untuk implementasi program, bantuan masyarakat, alat-alat kesehatan, serta manajemen.

Baca juga:  Revitalisasi Pasar Umum Negara, Ratusan Pedagang Sampaikan Keresahannya

“Sisa hibahnya, kami distribusikan ke pelayanan sebesar USD 72,8 juta untuk pelayanan asisten teknis wilayah, implementasi program konsultan, bahkan pembiayaan, dan USD 71,6 juta dialokasikan ke barang-barang seperti obat-obatan, vaksin, peralatan kesehatan, dan hal-hal penting lainnya,” katanya.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dari partner-partner strategis yang diterima dalam pencapaian agenda transformasi kesehatan tersebut.

Menurut Dante, dukungan itu begitu berarti dalam mengatasi masalah kurangnya biaya nasional. Selain itu, hibah itu juga dapat memicu inovasi-inovasi bidang kesehatan di Indonesia, antara lain dalam proyek-proyek kesehatan di wilayah terpencil, memberikan peluang bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dengan teknologi canggih, serta membuat kemajuan signifikan dalam teknologi diagnosis, vaksin, terapi, dan bioteknologi.

Baca juga:  Penyakit Jantung Penyebab Kematian Terbanyak Di Indonesia

Dia menyebutkan bahwa berbagai pencapaian dalam bidang kesehatan, seperti skrining dan pengobatan tuberkulosis, integrasi pelayanan imunisasi dengan WhatsApp, bukan hanya kerja dari Kemenkes saja, namun hasil kolaborasi semuanya.

Dia berharap acara tersebut dapat memfasilitasi para mitra Kemenkes untuk berbagi ide, strategi, dan aspirasi guna memberikan manfaat di bidang kesehatan yang lebih baik. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN