Sejumlah kendaraan yang parkir di depan kios pedagang di Pasar Anyar Sari, Denpasar. Pasar ini akan ditata dan sejumlah bangunannya diperbaharui kembali. Penataannya. (BP/eka) direncanakan menggunakan pola swadaya.

DENPASAR, BALIPOST.com – Pasar Anyar Sari (Batukandik) direncanakan akan dilakukan penataan. Selain memperbarui bangunan yang sudah tua, pasar ini nantinya akan dibuat lebih lenggang untuk mengurangi kekroditan.

Adapun penataan akan menggunakan pola swadaya pedagang melalui kerjasama dengan koperasi milik perumda sehingga proses penataan bisa lebih cepat. Hal itu diungkapkan Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata, Rabu (26/6).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Kowi ini, kondisi Pasar Anyar Sari saat ini masih kurang tertata. Dan terutama pada blok satu, kondisi bangunan sudah cukup tua. Dengan, blok satu akan ditayangkan agar lebih modern lagi. “Pasar Anyar Sari akan kita tata kembali. Sudah ada rancangannya, itu perlu ditata karena kondisi bangunan yang sudah tua sehingga perlu diperbarui lagi,” jelas Gus Kowi.

Baca juga:  108 Kios dan Los di Pasar Anyar Sari Terbakar, Pedagang akan Direlokasi

Kata dia, selain kondisi bangunan sudah tua, tata letak Los dan kios juga akan digeser. Sebab, saat ini posisi los dan kios masih cukup krodit. Sehingga perlu adanya penataan yang baik agar bisa lengang dan masyarakat yang berkunjung bisa nyaman.

Kata dia, proses penataan Pasar Anyar Sari tersebut akan menggunakan pola swadaya pedagang. Polanya nanti dana pembangunan akan dipinjamkan di koperasi milik Perumda Pasar.

Baca juga:  Pedagang Pasar Anyar Sari akan Direlokasi di 5 Titik

“Untuk pembayarannya akan langsung dipotong dari biaya sewa tempat. Biaya sewa tempat yang mereka bayar langsung ke koperasi. Jadi, mereka tidak membayar swadaya itu langsung yang cash jadi ada polanya,” ungkap Gus Kowi.

Saat ini mantan Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar ini mengatakan sudah ada gambaran untuk tata letak los dan kios. Karena menggunakan dana swadaya, gambar dan pengerjaan diserahkan ke pedagang. “Kenapa biayanya swadaya untuk mempercepat proses. Kalau ngambil APBD lumayan prosesnya,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)

Baca juga:  Bupati Gede Dana Bentuk Perseroda, Garap Sektor Potensial di Karangasem

 

BAGIKAN