nelayan
Cuaca Buruk membuat nelayan di Tabanan terpaksa tidak melaut. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tabanan menyatakan bahwa para nelayan sudah hampir sebulan tak melaut akibat cuaca buruk di laut. Terkait kondisi ini, akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah khususnya dalam hal penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP).

Ketua HNSI Tabanan, Made Dirga menjelaskan bahwa kondisi cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang kerap terjadi selama sebulan terakhir membuat para nelayan mengurangi aktivitas melaut, bahkan tidak melaut. Dengan tersendatnya aktivitas melaut yang sebagian besar dilakoni warga pesisir, tentunya berdampak pada kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca juga:  Hindari Korban Jiwa dan Materi, Warga Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Terkait kondisi tersebut, lanjut Dirga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Tabanan, Dr. Komang Gede Sanjaya terkait dengan penyaluran cadangan beras pemerintah. Pemerintah selalu menyediakan bahan makanan guna menanggulangi kemungkinan adanya masyarakat yang mengalami rawan pangan, seperti para nelayan yang gagal melaut dan kekeringan. “Kurang lebih kebutuhannya 5 ton beras untuk meringankan beban mereka,” terangnya belum lama ini.

Saat tidak melaut, sejumlah nelayan ada yang memperbaiki perahu mereka dan ada pula yang bekerja serabutan seperti di sawah dan lainnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Para nelayan pun berharap gelombang cepat kembali normal sehingga bisa kembali melaut. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Paceklik Ikan, Nelayan Pasrah dan Jual Perahu Selereknya
BAGIKAN