SINGARAJA, BALIPOST.com – Duta Kabupaten Buleleng, yang diwakili oleh Sanggar Seni Bayu Teja Budaya dari Banjar Pamesan, Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, tampil memukau di ajang Parade Gong Kebyar Anak-anak Pesta Kesenian Bali 2024. Dalam penampilan kali ini, mereka membawakan garapan permainan lokal Buleleng, yakni Meslodoran beberapa waktu lalu di Panggung Terbuka Ardha Chandra, Denpasar.
Sontak penampilan anak-anak yang didominasi siswa Sekolah Dasar inipun mengundang gelak tawang ribuan penonton yang hadir dalam acara itu.
Pembina Sanggar Seni Bayu Teja Budaya, I Putu Eka Juliana Putra, menjelaskan permainan tradisional Meslodoran terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak di Desa Lokapaksa.
Meskipun zaman telah banyak berubah, anak-anak di desa ini tetap melestarikan permainan yang sarat akan kebersamaan dan strategi tersebut.
Permainan Meslodoran dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari empat orang. Grup pertama bertugas sebagai penjaga Meslodoran, sementara grup lainnya adalah pemain yang berusaha menerobos penjagaan.
Untuk memulai permainan, dibuat tiga garis melintang sejajar dan satu garis membujur yang membagi tiga garis melintang tersebut di tengah.
Lebih lanjut, para penjaga Meslodoran masing-masing menempati posisi di atas tiga garis melintang yaitu satu di garis depan, satu di garis tengah, satu di garis belakang, dan satu lagi di garis membujur. Tugas mereka adalah menjaga agar wilayah slodoran tidak dimasuki oleh grup lawan.
Grup lawan harus melewati tiga garis melintang sejajar dan kembali ke posisi awal tanpa tersentuh oleh penjaga.
Jika penjaga berhasil menyentuh salah satu pemain lawan, maka pemain tersebut dinyatakan gagal.
Namun, jika grup lawan berhasil menerobos penjagaan dan kembali ke posisi awal tanpa tersentuh, mereka dinyatakan sebagai pemenang.
Permainan Meslodoran tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mengajarkan anak-anak mengenai kerja sama tim, strategi, dan keterampilan motorik.
Dalam acara tersebut, Sanggar Seni Bayu Teja Budaya juga menampilkan beberapa garapan seni yang memukau, antara lain Tabuh Prananing Lumat, dan Tari Pancasila. (Nyoman Yudha/balipost)