TABANAN, BALIPOST.com – Jembatan penghubung Desa Gadungsari, Kecamatan Selemadeg Timur dengan Desa Pesagi, Kecamatan Penebel, terputus, Sabtu (29/6) akibat pondasi terkikis air Sungai Yeh Ngikih. Alhasil, akses lalu lintas baik roda dua maupun roda empat, lumpuh.
Perbekel Desa Gadungsari, I Wayan Sindreg menjelaskan, jembatan penghubung dua desa di dua kecamatan ini putus dengan panjang sekitar 17 meter. Sejatinya sebelum putus, dari pihak desa telah melaporkan kondisi jembatan ke Dinas PUPRPKP Tabanan untuk menambah pondasi, lantaran terus terkikis air Sungai Yeh Ngikih. Hanya saja, saat itu belum terakomodir.
Pascakejadian ini, dari pihak Dinas PUPRPKP sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut. Menurut Sindreg, jembatan ini tidak hanya menghubungkan dua desa di dua kecamatan saja melainkan juga penghubung tiga kecamatan.
“Selain penghubung Selemadeg Timur dan Penebel, juga penghubung ke Kerambitan. Jika jalur utama mengalami kemacetan lalu lintas, biasanya kendaraan besar truk dari Jawa kerap melintasi jalan ini,” terangnya, Minggu (30/6).
Ia berharap, jembatan ini bisa segera diperbaiki, agar aktivitas warga Desa Gadungsari dengan Desa Pesagi tidak terganggu. Meskipun tidak terisolasi, tetapi akibat putusnya jembatan, masyarakat harus memutar ke jalur utama dengan menempuh sekitar 15 kilometer.
Terpisah, Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan I Made Dedy Darmasaputra mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait dengan jembatan penghubung yang terputus itu. Bahkan, tim dari Dinas PUPRPKP Tabanan juga sudah turun ke lokasi mengecek kondisi di lapangan secara detail.
Dari hasil laporan tim, nantinya akan disusun sementara detail perbaikan. “Tim sudah turun cek ke lapangan, untuk perbaikan masih disusun perencanaan perbaikannya,” terangnya. (Puspawati/balipost)