TABANAN, BALIPOST.com – Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, ternyata memiliki potensi unik dalam bidang pengobatan alternatif dengan terapi lebah. Metode pengobatan yang menggunakan lebah dewasa dengan disengatkan ke bagian tubuh ini diketahui menjadi salah satu daya tarik khusus dari desa ini.
Perbekel Desa Selabih, Dewa Putu Supartha mengungkapkan desanya tidak hanya dikenal dengan keunggulan buah sawo dan kelapa, tetapi juga dengan kelompok madu sari yang menonjol. Produk madu sari dari Desa Selabih bukan hanya bernilai ekonomis tinggi, tetapi juga dihargai karena manfaatnya dalam kesehatan.
Terapi lebah, sebagai bagian dari tradisi pengobatan yang efektif dan alami, turut dipromosikan sebagai alternatif yang menarik.
Bupati Sanjaya, dalam program ngantor di Desa Selabih, telah mengakui potensi luar biasa dari desa ini. Ia bahkan terlibat langsung dalam panen madu bersama kelompok Wanawiyata Widyakarya Madu Sari Selabih.
Ia menilai ini merupakan inovasi yang luar biasa. Baru pertama dirinya terlibat dalam panen madu. Pada musim madu, bisa dipanen hingga dua kali dalam sebulan.
Secara ekonomis, produksi madu lebah di Desa Selabih menunjukkan potensi yang menjanjikan dengan harga jual per botol kecil mencapai Rp300 ribu. Hal ini mencerminkan nilai tambah dari proses produksi lokal dengan standar kualitas tinggi.
Dalam upaya mendukung pengembangan industri madu yang berkelanjutan, Bupati Sanjaya juga mengajak masyarakat setempat untuk memperhatikan kualitas pakan lebah yang berasal dari tanaman dan bunga sekitar.
Kualitas pakan lebah sangat berpengaruh terhadap kualitas madu yang dihasilkan. Ini sangat penting bagi pengembangan industri madu yang berkelanjutan di Tanaman. Sanjaya juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Desa Selabih sebagai Sentra Kampung Madu dan Kampung Lebah di Kabupaten Tabanan. (Puspawati/balipost)