KARAWANG, BALIPOST.com – Ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan (Korsel) yang dibangun di Indonesia diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (3/7).

Ekosistem kendaraan listrik ini berada di Karawang, Jawa Barat.

Dengan keberadaan ekosistem ini, Presiden Jokowi meyakini Indonesia siap menjadi pemain global dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle) dunia karena pabrik yang disebutnya sebagai terbesar di Asia Tenggara dibangun di Indonesia.

Jokowi mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, namun sebelumnya hanya diekspor dalam bentuk bahan mentah yang tidak memiliki nilai tambah, dan semakin hari material Indonesia semakin habis.

Baca juga:  Bangun Sinergi Bersama Kodam Udayana Bali, PLN Pasang EV Charging di Yonif Raider 900

Saat ini, kata dia, dengan dibangunnya smelter dan pabrik sel baterai kendaraan listrik, Indonesia akan menjadi pemain global yang penting dalam rantai pasok global untuk kendaraan listrik.

Pabrik sel baterai pertama ini berada di bawah operasi PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Lokasinya berada di Karawang, Jawa Barat, memulai produksi komersial baterai kendaraan listrik pada April 2024.

Sebelumnya groundbreaking pabrik ini dilakukan pada September 2021 lalu.

Baca juga:  Penting! Perencanaan Keuangan Tentukan Masa Depan

PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Batteri Corporation. Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman  antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Selanjutnya, pada September 2023, Jokowi melakukan kunjungan ke PT HLI Green Power untuk melakukan peninjauan langsung atas proses dan hasil produksi sel baterai kendaraan listrik.

Baca juga:  Ajak Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik, PLN Gelar Parade di Bali

Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt per jam, terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh. (Diah Dewi/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN