DENPASAR, BALIPOST.com – Potensi di bidang kelautan dan perikanan di Bali sangat besar. Namun masih ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi.
Ketua Forum Maritim Bali Ketut Adil Darme Yase, Amd., Pi., belum lama ini mengatakan, tingkat konsumsi ikan domestik Bali masih rendah yaitu 49 kg per tahun. Padahal, idealnya 72 kg per tahun. “Itu PR besar kita bersama, bagaimana Bali itu dianggap sebagai sentra pendaratan tuna terbesar di Indonesia, dan salah satu industri perikanan terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, pantai Bali dikenal memiliki nilai ekonomis yang tinggi namun masih juga ada PR-nya yaitu kebersihan laut dan sungai yang sering kotor. “Maka dari Forum Maritim Bali mengajak pelaku pelaku dari usaha kecil, mikro industri sampai penggiat lingkungan dan akademisi untuk terlibat langsung bagaimana kita memulai untuk ikut andil memecahkan isu sampah,” ujarnya.
Salah satu upayanya dengan menggugah kesadaran masyarakat dengan membuat sebuah karya film yang diperankan anak dan remaja Bali. Tujuan pembuatan filmnya adalah mengajak anak dan remaja se-Indonesia menjaga kebersihan dan kelestarian laut.
Selain itu tantangan sektor perikanan di Bali adalah sektor perikanan yang belum berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali secara khusus. “Bias-nya para pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan ini menyebabkan sektor ini tidak muncul sebagai sektor ungulan di Bali. Fakta menunjukan salah satunya yaitu menggeliatnya turis baik lokal maupun internasional karena kuliner seafoodnya seperti berkembangnya cafe cafe di Jimbaran, Kedonganan, Serangan serta warung mak Beng, namun semua itu leading sector tidak muncul,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Provinsi Bali Ir. Putu Sumardiana, MP. mewakili Pj. Gubernur Bali Sang Mahendra Jaya, saat pengukuhan Forum Maritim Bali mengatakan, sektor andalan Bali selain pariwisata dan pertanian, juga perikanan.
“Selama ini Bali dikenal hanya pariwisata. Kita mencoba agar sektor kelautannya juga dikenal, salah satu langkah yang kami ambil adalah menjaga kelestarian laut,” ujarnya.
Laut adalah tempat yang disucikan bagi umat Hindu dan laut termuat dalam visi misi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, salah satunya Segara Kerthi.
Selain itu laut memberikan sumber kehidupab bagi masyarakat, maka dari itu perlu dijaga kebersihannya. Menjaga biota laut juga menjadi konsentrasi dalam bidang segara kerthi. (Citta Maya/balipost)