NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Puseh Agung, Kecamatan Negara untuk pertama kali menggelar Karya Pitra Yadnya Kusa Pranawa. Sebanyak 160 sawa disucikan dalam upacara Atma Wedana atau Ngaben Massal yang dilaksanakan pada akhir Juni lalu.

Bendesa Adat Desa Adat Puseh Agung, I Ketut Budiarsa yang juga Prawakarta Karya mengatakan rangkaian Karya Pitra Yadnya Kusa Pranawa Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara digelar sejak tanggal 12 Juli sampai 25 Juni dengan sawe sebanyak 160.

Peserta yang mengikuti karya pitra yadnya Atma Wedana atau Ngaben Massal ini dibagi dari Nyekah atau memukur 84 sawa dan Ngelungah 76 sawa. Sebagian besar sawa diutamakan dari Desa Adat Puseh Agung dan Lelateng.

Baca juga:  Desa Adat Kerobokan Lestarikan Tradisi Pesamuan Hidangan Tumpek Wayang

Peserta yang mengikuti karya pitra yadnya Atma Wedana kali ini tidak dipungut biaya alias gratis karena sudah diberikan bantuan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Melalui program ngaben massal di tiap kecamatan tiap tahun.

Bantuan diberikan Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat meringankan beban keluarga yang melaksanakan atma wedana atau ngaben massal di Desa Adat Puseh Agung.

Menurutnya ini merupakan pertama kali Desa Adat Puseh Agung menggelar ngaben massal karena sebelumnya krama biasanya mengikuti di Lelateng atau luar desa adat yang menggelar. Dari sisi krama, karya ini sangat membantu karena disamping meringankan biaya juga bersama-sama atau gotong royong.

Baca juga:  Penyu dan Lumba-lumba Mati Terdampar di Jembrana, Perlu Dilakukan Penelitian Penyebab

Karya Atma wedana ini sebagai penghormatan dan pengabdian kepada leluhur serta sebagai bentuk kebersamaan dan gotong-royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Melalui karya ngaben ini merupakan salah satu bagian dari kewajiban/hutang umat sedharma yang lahir di bumi.

Dengan kondisi perkotaan padat penduduk, Desa Adat Puseh Agung menaungi kurang lebih 1300 KK yang terbagi di tiga Banjar Adat. Mulai dari sisi Timur berbatasan langsung dengan Sungai Ijogading yakni Banjar Ijogading, Banjar Kesari dan Banjar Pasupati paling ujung Barat berbatasan dengan Desa Baluk.

Baca juga:  Desa Adat Ketewel Gelar Karya Agung Panca Walikrama

Di sisi Utara desa Adat berbatasan dengan Desa Adat Baler Bale Agung dan Desa Adat Lelateng di sisi Selatan. Desa Adat ini erat kaitannya dengan Desa Adat Lelateng, dan kemudian terjadi pemekaran. (Surya Dharma/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN