DENPASAR, BALIPOST.com – Hakim Mahkamah Konstitusi RI, Prof Arief Hidayat menegaskan semua komponen bangsa mewaspadai saat ini politik kita berbaju Pancasila namun prakteknya politik bermuatan liberalisme.
Bukan hanya dalam urusan politik namun juga ekonomi dan aspek sosial. Hanya kelihatan berbaju Pancasila namun menerapkan cara-cara liberal. Hal itu diungkapkan Arief Hidayat usai memberi kuliah umum pada Jumat (5/7) di Museum Bung Karno.
Saat itu MK bekerja sama dengan YKBK meluncurkan Mini Courtroom Persidangan Jarak Jauh MK di Bali.
Dikatakannya, pergeseran nilai-nilai Pancasila di dunia politik yang cenderung liberal juga berimbas nanti pada Pilkada serentak. Sebab, keputusan politik dominan diambil tanpa musyawarah mufakat, melainkan bersifat kelompok dan individual.
Bahkan dengan cara voting pun sudah bukan lagi menganut nilai-nilai Pancasila.
Arief Hidayat khawatir jika kondisi ini dibiarkan bagaimana nasib bangsa kita ke depan. Untuk itu dia menilai nilai-nilai Pancasila harus ditransferkan terus kepada anak muda yang 20 tahun lagi akan menjadi pemimpin bangsa.
Caranya bukan lagi seperti penataran P4, namun menggunakan teknik sosialisasi yang lebih transformatif, adaptif dan komunikatif. Seperti membuat konten nilai-nilai sederhana Pancasila di Youtube. (Sueca/balipost)