Seniman membawa maskot yang diberi nama Genta Nayaka Praja saat peluncuran maskot dan jingle Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Tahun 2024 di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (5/7/2024). Peluncuran maskot dan jingle yang digelar oleh KPU Provinsi Bali tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. (BP/Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka menyambut pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali pada Pilkada Serentak 27 November 2024, KPU Provinsi Bali resmi meluncurkan maskot dan jingle Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Bali 2024. Peluncuran dilakukan di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Art Center Denpasar, Jumat (5/7) malam.

Maskot Pilgub Bali 2024 adalah Genta Nayaka Praja. Maskot ini terinspirasi dari genta atau bajra yang merupakan alat pemujaan Hindu Bali yang menghasilkan suara kedamaian. Maskot ini direka oleh Prof. I Made Bandem, Ketua PHDI Provinsi Bali, I Nyoman Kenak, dan beberapa tokoh seni.

“Kami namakan maskotnya Genta Nayaka Praja. Artinya, kita ingin mendapat pemimpin yang baik untuk rakyatnya dari suara-suara kedamaian yang dilantunkan,” ujar Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan mengungkap makna dipilihnya genta sebagai maskot.

Baca juga:  Hamdani Rasakan Jadi Pengayah Krama Bali

Diungkapkan, bahwa simbol genta digambarkan berwarna emas dengan logo pemilu pada lonceng genta. Genta dikelilingi cakra yang merepresentasikan simbol-simbol Asta Brata yakni delapan sifat kepemimpinan dewa.

Lidartawan berharap, genta yang suaranya mendamaikan serta sifat-sifat kepemimpinan dewa mengilhami rakyat Bali. Sehingga, rakyat Bali mampu memilih pemimpin yang kualitasnya mendekati makna maskot Genta Nayaka Praja ini pada 27 November 2024 nanti.

Selain maskot, KPU Bali juga meluncurkan jingle yang bertajuk Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita. Jingle bergenre pop rock ini dinyanyikan oleh Robi Navicula, Bobi Dinar, dan Agung Ocha. Lirik Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita merupakan campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali khususnya pada bagian refrain. Ini menambah daya tarik dan tingkat keteringatan di teliga pendengar.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Harian Nasional Naik dari Sehari Sebelumnya

“Jingle ini akan memberi warna dan nuansa kedamaian dalam berdemokrasi yang penuh ketegangan persaingan antarkandidat,” tandas Lidartawan.

Lidartawan berharap, pencapaian Pilkada 2024 di Bali minimal bisa menyamai Pemilu 2024 yang tanpa sengketa di Mahkamah Konstitusi. Di samping itu, ia terus mendorong Pilkada nanti agar tanpa baliho yang merusak estetika kota, yang mana hal ini belum mampu diterapkan pada Pemilu 2024 lalu.

Baca juga:  Per 14 Juni, Bali Catatkan Belasan Kasus Baru Positif COVID-19

Peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali 2024 dilakukan secara meriah di tengah perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI 2024. Drama kolosal yang menceritakan konflik sektarian di Pulau Dewata pada masa lalu ditampilkan dengan apik. Drama kolosal ini mengisahkan fakta sejarah bahwa Bali yang sempat terpecah belah karena perbedaan mampu bersatu padu di masa kini. Ini berkat kepemimpinan Mpu Kuturan yang menerapkan prinsip-prinsip pemimpin tauladan.

Klimaks dari seni pertunjukan peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali ini adalah parade ogoh-ogoh maskot yang diiringi kesenian okokan khas Tabanan. Kemudian disambung pelantunan jingle oleh seniman musik kenamaan Pulau Dewata. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN