Puluhan orang tua siswa mendatangi Disdikpora Denpasar, Senin (8/7). Mereka mempertanyakan anaknya memperoleh sekolah jauh dari rumah. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD di Denpasar diwarnai protes oleh puluhan orang tua siswa. Mereka mempertanyakan anaknya memperoleh sekolah jauh dari rumah.

Mereka mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Senin (8/7).

Salah seorang orang tua siswa, Diana yang tinggal di Pedungan, Denpasar saat diwawancarai mengaku anaknya mendapat sekolah di SD 8 Pemecutan yang berada di Jalan Setia Budi. “Kan itu lumayan jauh. Padahal saya sudah memilih tiga sekolah yang dekat dengan kos, tapi ketiganya tidak dapat. Malah yang di luar sekolah yang didaftarkan dapatnya,” kata perempuan asal Negara dan masih ber-KK Jembrana ini.

Ia mengaku sudah cukup lama tinggal di Pedungan, dan telah memiliki surat domisili. Menurutnya, jarak sekolah anaknya itu sangat jauh dan harus diantar dan dijemput oleh orang tua.

Baca juga:  Dari Oknum Notaris Dibekuk hingga Indonesia Berlakukan Aturan Karantina Baru

Sementara, dirinya sebagai orang tua harus bekerja sehingga agak kesulitan mengatur waktu. “Itu kan lumayan jaraknya, sekitar 20 menitan dari kos. Bahkan tadi ada yang 30 menit juga,” katanya.

Kedatangannya ke Disdikpora untuk mengajukan permohonan agar anaknya bisa sekolah di dekat kosnya di Pedungan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Rian, orang tua siswa yang tinggal di Sanglah. Dari tiga pilihan saat pendaftaran, ketiganya ia memilih SD 24 Dauh Puri yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Akan tetapi, anaknya dapat sekolah di SD 11 Dauh Puri. “Saya ke sini mau minta penjelasan, kenapa yang tidak dipilih dalam pendaftaran malah muncul. Padahal kan SD 24 itu dekat sekali dengan tempat tinggal saya,” kata lelaki yang memiliki KK Badung dan berasal dari Medan, Sumatera Utara ini.

Baca juga:  Diturunkan 20 Persen, Seluruh Tiket Penerbangan Garuda Grup

Sementara Kepala Disdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah menerima keluhan dari orang tua siswa. Saat ini, keluhan itu sudah ditampung dan dilakukan verifikasi.

Dari verifikasi itu, siswa yang rumahnya jauh dari rumah mereka akan dikembalikan ke sekolah yang lebih dekat. “Kami sudah lakukan verifikasi dan berkoordinasi dengan perbekel. Nantinya, siswa yang jauh dari rumah mereka akan dikembalikan ke sekolah terdekat,” ungkapnya.

Baca juga:  Jelang Akhir Relaksasi, Seratusan Ribu Kendaraan Bermotor Belum Bayar Pajak

Kata Gung Wiratama, siswa yang mendapat sekolah jauh dari rumahnya bukan kesalahan dari sistem. Akan tetapi, mereka sengaja dipindahkan ke sekolah di luar tiga sekolah yang dicari agar semua siswa tertampung.

“Kemarin saat pendaftaran kan mereka bisa mendaftarkan anaknya di tiga sekolah terdekat. Tetapi, karena sekolah mereka pilih penuh jadi kami pindahkan ke sekolah lain yang masih kekurangan siswa,” ujarnya.

Setelah semua tertampung, kata dia, siswa yang sudah terdaftar akan dikembalikan ke sekolah terdekat. “Hanya merubah administrasi saja. Kalau sekarang semua sudah tertampung jadi tidak ada masalah tinggal mengembalikan saja,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN