Enda Kaban saat sesi Peluncuran dan bedah buku "Petualangan Meru di Tanah Papua" Senin (8/7) di Kuta. (BP/suk)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Buku cerita anak relatif jarang dihasilkan pengarang Indonesia. Karena itu, buku bertajuk “Petualangan Meru di Tanah Papua” cukup layak untuk dibaca anak-anak sebagai bagian dari literasi sastra dan belajar menerima indahnya perbedaan.

Karya Enda Kaban ini menceritakan tentang anak-anak Papua. Buku anak ini merupakan karya kedua Enda yang terinspirasi dari Tanah Papua dan sosok Meru, putranya sendiri.

Ditemui di Kuta, Senin (8/7), dalam peluncuran bukunya, Enda menuturkan buku ini menceritakan tentang tanah Papua, pulau paling timur Indonesia, yang menyimpan banyak kebudayaan, meliputi makanan, cara hidup, serta keindahan alam yang luar biasa dan menakjubkan. “Meru akan mengajak anak-anak dan orang dewasa untuk mengenal tanah Papua lewat pengalaman-pengalamannya, serta bagaimana Meru berbaur dengan kehidupan suku Amungme di Papua Dataran Tinggi, berinteraksi, dan mengenal kebudayaan, seni, dan alam Papua yang menakjubkan,” jelasnya.

Baca juga:  Presiden Putuskan Lanjutkan PPKM Level 4

Dalam petualangannya Meru juga harus belajar bagaimana menerima perbedaan, berteman, serta bersaudara. Penulis berharap dengan kisah yang banyak terinspirasi dari kehidupan nyata, Papua dapat lebih dikenal dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Acara peluncuran buku ini, merupakan rangkaian promosi yang akan dilanjutkan dengan roadshow penulis ke beberapa sekolah bertajuk School to School. Dalam kesempatan itu, perempuan keturunan Batak ini membagikan 3 cerita, yaitu cerita cara unik bersalaman ala Papua, tradisi panahan, dan terakhir istilah mop yang jarang diketahui orang.

Baca juga:  Partai Hanura Dukung Bagia, Korwil Dituntut Pertanggungjawabkan Rekomendasi

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan talk show ringan sebagai momentum pengenalan buku Petualangan Meru di Tanah Papua. Juga dilakukan donasi buku Petualangan Meru di Tanah Papua ke sejumlah sekolah di Bali. Donasi buku ini juga akan dilaksanakan di sekolah, perpustakaan, dan sanggar anak di Yogyakarta, Jakarta, Cirebon, Bandung, dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia

Enda Sagita Kaban, biasa dipanggil “Mbothie” merupakan penulis buku “Carstensz Pyramid Titik di 4884 mdpl.” Ia memulai petualangannya di Papua sejak 2005. Hobinya adalah petualangan luar ruang, jalanjalan, fotografi, dan berimajinasi. (Wayan Suka Adnyana/balipost)

Baca juga:  Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada Potensi Bencana Alam
BAGIKAN