SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ditengah kesibukan petugas BPBD Klungkung melayani masyarakat, lembaga khusus penanganan bencana alam ini diterpa isu miring. Pada media sosial, salah satu akun warga memuat informasi adanya pungutan liar (pungli) sejumlah uang, setelah bertugas menebang pohon perindang di depan sebuah minimarket, persis di sebelah barat jalan masuk Perumahan Pesona Lepang, Klungkung, Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klungkung Putu Widiada, membantah keras tuduhan tersebut.
Saat dihubungi perihal tuduhan pungli itu, Selasa (9/7), Widiada mengaku sudah menanyakan kepada seluruh stafnya yang bertugas kala itu. Dia juga mengecek langsung apakah benar ada transferan yang masuk dari pihak pemilik minimarket kepada seluruh stafnya senilai Rp 8 juta, seperti yang dituduhkan kepada BPBD.
Setelah memastikannya, Widiada menegaskan bahwa muatan informasi itu tidak benar. Informasi tersebut, jenderung menyesatkan.
“Bisa dicek, kepada siapa dikasi (uangnya). Saya sudah tanya staf, tidak ada trasfer uang. Apalagi meminta uang. Itu tidak benar,” katanya.
Informasi seperti ini, menurut dia amat merugikan BPBD Klungkung. Apalagi, dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Seolah-olah selama ini, petugasnya yang setiap hari berjibaku di lapangan membantu masyarakat maupun melakukan penanganan dampak bencana, seolah-olah menerima imbalan.
Apalagi dituduh menjual setiap kayu yang ditebang kepada pengusaha patung. Menurut dia, itu adalah tuduhan yang tidak berdasar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Terlebih, akun facebook atas nama Luh Justika tersebut, diduga akun palsu. Widiada pun mengaku siap memberikan penjelasan kepada Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika, apabila dipanggil untuk dimintai penjelasan perihal isu miring tersebut.
Di sisi lain, Jendrika dihubungi perihal informasi miring itu, mengaku belum mengetahui persis informasinya. Setelah mengetahui informasi tersebut, Jendrika menegaskan akan mengklarifikasinya langsung kepada Kalak BPBD Klungkung Putu Widiada. Jendrika meyakini informasi itu tidak benar.
Sebab, yang dia tahu, selama ini petugas BPBD Klungkung sangat tulus dalam setiap menjalankan tugasnya di lapangan. Selalu siaga selama 24 jam.
Meski demikian, dalam waktu dekat ia memastikan akan menindaklanjuti informasi itu. “Mungkin setelah pulang dari Jakarta, saya akan memanggil Kalak BPBD untuk mengklarifikasinya,” terang Jendrika, Selasa (9/7). (Bagiarta/Balipost)