Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu melakukan panen perdana vanili yang dikembangkan Lapastik Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Budidaya vanili menjadi salah satu program pembinaan di Lapas Narkotika Kelas IIB A Bangli. Kegiatan budidaya yang dimulai 2,5 tahun lalu, terbilang sukses. Sebanyak 25 kilogram vanili berhasil diperoleh dari hasil panen perdana, Selasa (9/7).

Kalapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon mengatakan hasil panen budidaya vanili perdana ini selanjutnya akan masuk ke dalam proses pengeringan sebelum nantinya dipasarkan. Dirinya berharap budidaya vanili ini akan semakin berkembang dan hasil panen ke depan akan semakin meningkat serta dapat memberikan dampak bagi warga binaan.

Baca juga:  Jero Dindin Divonis 17 Tahun Penjara

Sementara itu kegiatan budidaya vanili yang dilakukan Lapastik Bangli mendapat apresiasi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Pramella Yunidar Pasaribu. Dalam kegiatan panen perdana, Pramella berharap budidaya vanili di Lapas Narkotika Bangli ini dapat menjadi program unggulan yang dapat memberikan dampak langsung kepada para warga binaan yang telah menimba ilmu di Lapas Narkotika Bangli.

“Inilah pentingnya melihat peluang dimana vanili jarang dibudidayakan di luar sehingga nantinya para warga binaan yang telah memiliki pengetahuan tentang ini (vanili) dapat dilanjutkan dan dikembangkan secara mandiri setelah bebas nantinya,” ungkap Pramella Yunidar Pasaribu.

Baca juga:  Musim Hujan Tiba, Perlu Antisipasi Rusaknya Jaringan Irigasi Pertanian

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada jajaran Lapas Narkotika Bangli yang terus melakukan inovasi dalam program pembinaan yang ada di Lapas Narkotika Bangli dengan melihat peluang-peluang pasar yang terbuka untuk warga binaan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, I Putu Murdiana menyebut bahwa Lapas Narkotika Bangli menjadi salah satu lapas yang menjadi kebanggaan Kanwil Kemenkumham Bali. Lapas Narkotika Bangli selalu menjadi rujukan pertama bagi Unit Pelaksana Teknis yang ingin melakukan studi tiru di wilayah Provinsi Bali. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Badung Kembalikan Kejayaan “Emas Hijau” Badung Utara
BAGIKAN