Kembang Ipat - Made Kembang Hartawan dan Patriana Krisna diangkat tangannya oleh mantan Bupati Winasa seusai bebas dari Rutan akhir pekan lalu. Peristiwa ini mengubah peta politik Pilkada Jembrana 2024 lantaran perpecahan petahana. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Peta politik Pilkada Jembrana 2024 menjelang tahap pendaftaran di KPU Jembrana penuh kejutan. I Gede Ngurah Patriana Krisna yang merupakan wakil bupati saat ini nampak bermanuver ke PDIP dengan menunjukkan kedekatan dengan Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan.

Sinyal ini mulai nampak saat ayah Patriana yang merupakan mantan Bupati Jembrana, Prof I Gede Winasa diberikan status bebas bersyarat, Jumat (5/7) sore. Winasa disambut para kader dan simpatisan PDIP Jembrana bersama Patriana.

Bahkan saat Winasa pulang, Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan datang disambut pekikan “Kembang-Ipat”.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba saat memberikan keterangan terkait dinamika politik jelang pendaftaran ke KPU, Rabu (10/7) di Peh, Kaliakah, memastikan sudah tidak lagi dengan Ipat.

Kepada wartawan, mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini menyatakan tidak satu pasangan lagi dengan Ipat dalam Pilkada Jembrana 2024. “Menjelang detik-detik pilkada ini kami menyadari akan kompak dan bersatu, Tamba Ipat. Dan selama kami berjalan wara-wiri, berdua meminta komitmen tokoh dan masyarakat mengerucut Tamba Ipat dua periode. Tapi dengan peristiwa belakangan ini, saya sudah tidak berharap (berduet) Ipat,” katanya.

Baca juga:  Pilkada Buleleng, Parpol Masih Saling Lirik

Situasi ini menurutnya merupakan hal yang biasa dalam politik. Selanjutnya, Tamba,selaku kepala daerah petahana tetap mengikuti proses koalisi Indonesia Maju yang diinisiasi Golkar.

Tentunya ke depan, akan mencari sosok pengganti Ipat melalui pembicaraan dengan koalisi. “Koalisi masih solid. Sudah tidak berharap (Ipat). Nanti kita godok siapa kandidat wakil dari koalisi,” terang Tamba.

Terkait di pemerintahan saat ini, menurut Tamba tugas dijalankan sesuai tupoksi. Seperti yang berjalan selama ini sebagai Bupati dan Wakil. “Kita sudah punya tupoksi masing-masing. Tidak ada mengganggu, sebaiknya jangan sampai saling ganggu. Sejauh ini saya memberikan porsi yang sebesar-besarnya kepada beliau selaku wakil,” katanya.

Baca juga:  Johan Budi: Caleg PDIP Lebih "Berwarna"

Ipat yang saat ini merupakan kader Golkar Jembrana, memastikan diri untuk berpasangan dengan I Made Kembang Hartawan yang merupakan salah satu kandidat bakal calon Bupati dari PDI Perjuangan untuk Pilkada Jembrana 2024.

Dalam statemen terbukanya, putra Winasa itu akan bergabung dengan Kembang di posisi calon wakil bupati dan pisah dengan tandemnya saat ini, I Nengah Tamba (Demokrat).

Ketua DPD Golkar Jembrana, I Made Suardana menyikapi keputusan Ipat itu merupakan keputusan pribadi. DPD Golkar Jembrana masih tahapan survei sejumlah nama dan masih satu gerbong bersama koalisi Indonesia Maju (Demokrat, Gerindra, PKB dan PPP).

“Belum ada keputusan dari pusat (Golkar) untuk Ipat pindah dari Tamba. Tetapi Pak Ipat sudah mengambil keputusan duluan pindah dari pak Tamba (petahana),” ujar Suardana.

Baca juga:  Makepung Ikon Jembrana, Diharapkan Gubernur Cup Bisa Kembali Digelar

Di sisi lain, Ketua DPC PDI Perjuangan, I Made Kembang Hartawan mengatakan, untuk Pilkada masih berproses dan menunggu rekomendasi dari DPP. Mengenai paket Bang Ipat (Kembang Ipat), Kembang Hartawan mengaku selalu berkomunikasi intens dengan Ipat.

“Dari awal kami ada chemistry dengan Pak Ipat, termasuk dengan Pak Winasa. Kami terus diskusi dengan Pak Winasa, bertukar pemikiran yang hari ini masih relevan dan menyusun visi misi untuk Jembrana ke depan,” katanya.

Saat ini pihaknya terus berdiskusi dengan Bupati Jembrana 2000-2010 itu dan mencoba menuangkan dalam visi misi untuk pembangunan Jembrana ke depan. Termasuk bersama-sama mebraya dengan masyarakat. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN