SINGARAJA, BALIPOST.com – Dalam rangka mengisi masa libur sekolah, Desa Adat Buleleng menggelar pasraman remaja. Menariknya, dalam kegiatan tersebut muda-mudi atau remaja Desa Adat Buleleng diajarkan membuat banten untuk mempertahankan tradisi.

Puluhan remaja yang merupakan pangemong Pura Segara Desa Adat Buleleng, yang terdiri dari Banjar Adat Kampung Baru, Kampung Anyar, Banjar Jawa, Banjar Bali, dan Kaliuntu mengikuti pelajaran membuat sarana banten awal Juli lalu, di Wantilan Desa Adat Buleleng.

Baca juga:  Desa Adat Bugbug Lestrikan “Aci Tatebahan”

Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan bila dalam pasraman remaja ini, para yowana tidak hanya diberi pemahaman tentang budi pekerti saja, melainkan juga diajarkan tentang mempertahankan tradisi, utamanya dalam pembuatan banten.

Dalam prakteknya, yowana lanang diajarkan membuat sanggah crukcuk. Sedangkan yowana istri diajarkan membuat daksina. Hasil tersebut kemudian dirangkum menjadi banten.

Kata Sutrisna, ini penting dilakukan agar generasi muda paham tentang sarana-sarana upakara, termasuk dengan fungsinya. Ini dilakukan agar mereka dapat membuat sendiri di rumah. Sehingga kedepannya, yang bisa dikerjakan, tidak perlu membeli di luar.

Baca juga:  Desa Adat Dalem Setra Batununggul Gelar Festival Budaya

Kelian Desa Adat Buleleng ini mengharapkan agar masa liburan yowana di wilayahnya, bisa terisi dengan kegiatan bermanfaat. Selain agar mereka dijauhkan dari dampak negatif penggunaan gawai dan media sosial. Mereka berasal dari banyak sekolah dan semoga bisa menularkan ke lingkungan rumah hingga sekolah.

Sutrisna mengungkapkan bila pasraman remaja ini sering dilakukan tiap tahunnya. Utamanya dalam mengisi masa libur sekolah. Selama kegiatan, yowana diajak mengikuti sejumlah aktivitas bernafas Hindu.

Baca juga:  Desa Adat Sangkanbuana Harmonisasikan Bhuana Agung dan Alit

Seperti dharma gita atau pesantian, mengulat, membuat sesajen, hingga mesatua Bali. Bahkan mereka juga diberikan penyuluhan tentang seksual, yang bertujuan mencegah peristiwa kekerasan seksual pada anak dan perempuan. (Nyoman Yudha/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN