AMLAPURA, BALIPOST.com – Berbagai tradisi unik dimiliki oleh desa adat di Karangasem yang hingga saat ini tetap dijaga atau dilestarikan warganya. Seperti yang dilakukan Desa Adat Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Desa adat setempat secara rutin menggelar tradisi marebut nasi kalasan.

Bendesa Adat Ababi, I Gede Pasek Ariana mengatakan tradisi berebut nasi kalasan ini dilaksanakan sebelum upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Karena di Desa Adat Ababi lebih dulu melaksanakan Nyepi Adat. Dalam Nyepi Adat ini ada namanya Nyepi Lanang yang khusus dilakukan oleh warga laki-laki, dan Nyepi istri yang dilakukan oleh warga perempuan.

Baca juga:  Ubah Paradigma Pertanian lewat "Smart Farming"

Ariana mengatakan, sebelum melaksanakan tradisi Nyepi Lanang dan Istri tersebut, pihak desa adat yang terdiri dari 13 banjar dinas ini lebih dulu menggelar ritual pacaruan yang di dalamnya terdapat tradisi ngerebut atau ngelungsur nasi kalasan.

Pada sore menjelang petang, warga mulai berdatangan  ke Pura Dalem untuk mengikuti prosesi upacara pecaruan dan persembahyangan bersama. Ketika proses upacara telah selesai dilakukan, maka seluruh krama masuk ke pura untuk ngelungsur nasi kalasan ini.

Baca juga:  Dari Wisatawan Arab Saudi Meninggal Rafting hingga Bocah Enam Tahun Meninggal DB

Lebih lanjut dijelaskan, makna dan tujuan dari tradisi ini adalah untuk memohon kesuburan untuk warga setempat. Tak hanya itu, tradisi ini juga untuk menjaga keharmonisan alam dan makhluk hidup yang ada di bumi.

Nasi kalasan ini diyakini bisa memberikan kesuburan, kesejahteraan, serta kemakmuran. Karena selain disantap, nasi kalasan juga ditaburkan di sawah agar ladang petani bisa tumbuh dengan subur. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Paiketan Krama Bali Gelar Symposium Suksma Bali 2018

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN