DENPASAR, BALIPOST.com – Pesta Kesenian Bali XLVI yang mengusung tema “Jana Kerthi: Paramaguna Wikrama atau Harkat Martabat Manusia Unggul” telah berlangsung sebulan penuh.

Dimulai sejak 15 Juni lalu, PKB resmi ditutup pada Sabtu 13 Juli 2024.

Keseluruhan materi pokok PKB telah sukses dipentaskan. Antusiasme masyarakat menikmati sajian pentas seni budaya juga tergolong tinggi. Total sebanyak 1,6 juta orang pengunjung telah hadir langsung ke Taman Budaya Bali.

Hal ini menunjukkan pergelaran event seni budaya tahunan ini tetap mendapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat Bali maupun wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha, mengatakan antusiasme masyarakat yang hadir menyaksikan berbagai pergelaran seni dan budaya di Taman Budaya dalam sebulan mencapai 1,6 juta orang lebih.

Baca juga:  Di Stage A, Scared of Bums Jadi Pembuka dan So7 Pemungkas

Tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan domestik hingga mancanegara. Jumlah ini belum termasuk seniman yang didominasi kalangan anak muda.

Selain itu, pelaksanaan PKB  telah berjalan lancar tanpa kendala dan sesuai dengan harapan. Pementasan seni yang ditampilkan selama sebulan telah sesuai dengan tema pokok dari PKB tahun ini.

Begitu juga dengan pengelolaan sampah jauh lebih baik dibandingkan PKB tahun sebelumnya.

Pasalnya, para seniman maupun peserta pameran kuliner wajib menandatangani pakta integritas untuk mengelola sampah sendiri.

Baca juga:  Mantan Manager Akasaka Diduga Masih Jadi Bandar Narkoba di LP Kerobokan

Ada 3 hal yang wajib diperhatikan para pengelola pameran kuliner. Yaitu, menjaga areanya agar tidak kotor, tidak ada sampah plastik dan tidak ada memakai styrofoam.

Jika diketahui ada, mereka akan dikeluarkan dan tidak diizinkan berpameran lagi pada PKB berikutnya. Begitu juga para sekaa seni diharuskan memiliki seksi sampah.

Dari segi sajian seni, Arya Sugiartha mengungkapkan bahwa kualitas penyajian karya seni di PKB tahun ini juga telah menunjukkan peningkatan secara kualitatif. Namun, ada beberapa catatan dalam proses penggarapan seni agar tidak kebablasan dalam berinovasi.

Seperti, ada pakem-pakem yang sengaja dilabrak dan dilanggar dengan dalih merdeka dalam berkesenian. Namun, karena PKB ada rohnya pelestarian, perlindungan, dan pengembangan seni tradisi, klasik, dan kerakyatan, maka pakem tradisi ini harus dijaga.

Baca juga:  Sejumlah Danrem di Kodam IX/Udayana Dimutasi

Suksesnya PKB tahun ini tak  terlepas dari kerja keras semua pihak dan dukungan dari masyarakat. Sebab, masyarakat tidak hanya datang langsung tetapi juga antusias menyaksikan pementasan lewat kanal youtube Pemprov Bali dan Disbud Bali.

Pada penutupan PKB akan dilakukan penyerahan hadiah Wimbakara dan Penyerahan Penghargaan Adi Sewaka Nugraha kepada 10 orang pengabdi seni di Bali. (Ketut Winata/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN