Suasana MPLS hari pertama di SMK N 1 Negara, Senin (15/7). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Negara resmi dimulai Senin (15/7). MPLS tahun ini fokus pada pencegahan kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah.

Tahun ajaran 2024/2025 ini, SMKN 1 Negara menerima 412 siswa baru. Jurusan Bisnis Digital (BD) banyak diminati dengan jumlah rombongan belajar (rombel) terbanyak, yaitu lima kelas.

Kepala SMKN 1 Negara, I Putu Wardana, mengatakan penambahan rombel di jurusan BD dilakukan untuk mengakomodasi tingginya minat siswa dan juga untuk mengurangi risiko kelebihan siswa dalam satu rombel.

Baca juga:  Rekrutmen P3K Tenaga Pendidik, Segini Kuota untuk Karangasem

“Total 412 siswa baru untuk tiga jurusan. Dari sebelumnya 10 kelas menjadi 13 kelas. Ada dua jurusan yang kelasnya ditambah,” kata Putu Wardana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Jembrana ini.

Wardana mengungkapkan minat siswa terhadap jurusan BD kemungkinan besar dipengaruhi oleh maraknya bisnis online pascapandemi COVID-19. Di jurusan ini, siswa akan mendapatkan ilmu tentang pemasaran online dan kiat-kiat membangun bisnis online.

Baca juga:  Jeda MPLS, Siswa Dikenalkan Budaya Literasi

“Mungkin dipicu bisnis jual beli online saat ini sedang menjamur. Mereka yang belajar di jurusan tersebut mendapat ilmunya di sini,” ungkap Wardana.

Selain itu, lulusan SMKN 1 Negara juga banyak yang bekerja di toko, swalayan, dan minimarket. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah ini memiliki reputasi yang baik dalam menghasilkan lulusan yang siap bekerja.

Wardana menambahkan bahwa sarana prasarana di sekolahnya masih cukup memadai untuk menampung siswa baru. Hal ini dikarenakan adanya program Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk kelas XII yang membuat ruangan kelas menjadi kosong.

Baca juga:  MPLS di Bali Dimulai 13 Juli, Sekolah Diminta Beradaptasi dan Produktif di Tengah Pandemi

SMK berbeda dengan SMA. Ada PKL bagi siswa kelas XII. Sehingga ada kelas atau ruangan yang kosong karena siswa PKL hingga sekitar 6 bulan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN