Sejumlah wisatawan mancanegara menyusuri persawahan saat liburan di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Jumat (12/4/2024). (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaku pariwisata mendesak agar Provinsi Bali dalam hal ini Dinas Pariwisata segera dapat menggunakan atau mengimplementasikan hasil Pungutan Wisatawan Asing (PWA) segera didistribusikan. Karangasem dan Tabanan berharap besar nantinya kecipratan dana tersebut.

Bupati Karangasem, I Gede Dana mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian apakah Karangasem nantinya akan mendapatkan dana PWA atau tidak. “Belum ada informasi untuk pemberian PWA tersebut ke Karangasem,” ucap Gede Dana.

Ia mengatakan, bila nantinya Kabupaten Karangasem mendapatkan bagian PWA tersebut, rencananya dipergunakan atau diperuntukkan untuk menguatkan dan menjaga budaya Bali.

“Selain itu juga, nanti dana itu kita akan pakai untuk penguatan infratruktur ketempat-tempat budaya dan pariwisata. Karena saat ini masih terdapat infrastruktur yang masih kurang maksimal menuju kawasan tersebut,” katanya.

Baca juga:  Jokowi : Pandemi COVID-19 Momentum Transformasi Fundamental

Sementara itu, Kepala Disbudpar, I Putu Edy Surya Arta menjelaskan, pihaknya juga berharap nantinya dana PWA itu bisa dibagikan ke Karangasem. Sehingga bisa dipergunakan untuk penguatan pariwisata di Bumi Lahar agar lebih maksimal.

“Di Karangasem cukup banyak terdapat destinasi wisata. Bila nanti dana PWA bisa diberikan ke Karangasem, maka akan dipergunakan untuk pelestarian budaya. Mengingat selama ini belum bisa dimaksimalkan,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Tabanan juga memiliki harapan besar terhadap pemanfaatan pungutan wisatawan asing (PWA). Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas pariwisata di daerah tersebut, khususnya dalam melengkapi sarana dan prasarana di desa-desa wisata.

Bupati Tabanan, Dr. Komang Gede Sanjaya, menyatakan bahwa jika daerah nantinya mendapatkan bagian dari anggaran sektor pariwisata ini, dana tersebut akan dimanfaatkan untuk menjaga ekosistem pariwisata. “Dana ini akan digunakan untuk membangun desa wisata dan infrastruktur yang asri, serta melestarikan subak yang menjadi daya tarik wisata utama,” ujarnya pada Selasa (16/7).

Baca juga:  Dikemas Bungkus Teh China, Narkoba Senilai Miliaran Rupiah Diamankan

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, AA Ngurah Tenaya, menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari Bupati serta petunjuk teknis (juknis) dari Pemerintah Provinsi Bali mengenai pemanfaatan anggaran tersebut. “Pada intinya, alokasi anggaran ini bertujuan untuk melestarikan pariwisata,” ucapnya.

Ngurah Tenaya menambahkan, perbaikan sarana dan prasarana di destinasi wisata (DTW) dan desa wisata menjadi prioritas untuk meningkatkan kunjungan wisata. Saat ini, beberapa desa wisata masih memerlukan perbaikan infrastruktur seperti toilet dan aksesibilitas yang belum memadai.

Baca juga:  Pasien Sembuh Bertambah Tiga Kali Lipat Kasus Baru, Korban Jiwa Masih Puluhan Orang

“Infrastruktur jalan, akses masuk desa wisata, sarana parkir, dan toilet merupakan hal yang mendesak untuk ditingkatkan,” jelasnya.

Di Kabupaten Tabanan, terdapat 30 desa wisata yang beragam dalam perkembangannya. Beberapa desa masih dalam tahap rintisan, sementara lainnya sudah maju dan berkembang. Pemerintah akan melakukan evaluasi untuk menentukan desa mana yang layak mendapatkan bantuan dari dana pariwisata ini.

Dengan adanya pemanfaatan dana tourist levy yang efektif, diharapkan pariwisata Tabanan dapat semakin berkembang dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan, serta melestarikan budaya dan alam yang menjadi daya tarik utama Bali. (Eka Parananda/Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN