AMLAPURA, BALIPOST.com – Bakal pasangan calon (Bapaslon) yang maju melalui jalur independen, I Wayan Kari Subali dan I Ketut Putra Ismaya Jaya (Karisma) mendatangi Kantor Bawaslu Karangasem, pada Jumat (19/7). Kedatangannya karena merasa ada intimidasi dan dirugikan terkait proses verifikasi faktual (verfak) dukungan terhadap paket itu.
Bakal calon Wabup Karangasem, Ketut Putra Ismaya Jaya, mengungkapkan dirinya ke Bawaslu Karangasem untuk berkoordinasi karena menemukan beberapa kejanggalan dalam proses verfak. Ia menduga adanya pesanan untuk menjegal bapaslon independen ini.
“Kami menemukan di lapangan adanya pertanyaan kenapa mendukung, dan kapan menyerahkan KTP dari petugas PPS atas suruhan petugas dari Bawaslu Karangasem. Kami mempunyai bukti videonya. Karena pendukung kami langsung yang menyampaikannya hal itu,” ucap Ismaya.
Ismaya mengatakan, berdasarkan keterangan atau penjelasan yang diterima, pihak Bawaslu mengaku tidak memerintahkan siapapun untuk menanyakan hal tersebut kepada warga yang didatangi.
“Yang jelas kejadian ini membuat kami merasa sangat dirugikan sekali. Makanya, kami menanyakan hal tersebut ke Bawaslu untuk mendapatkan penjelasan. Karena ada dugaan-dugaan bagi kami untuk menjegal atau menggagalkan calon perorangan ini,” katanya.
Ismaya berharap Bawaslu bisa bekerja dengan baik, dengan hati. Serta benar-benar memberikan yang terbaik.
Dikonfirmasi, Ketua Bawaslu Karangasem Nengah Putu Suardika, menjelaskan, pihaknya tidak ada niat untuk melakukan intimidasi.
“Kami di Bawaslu tidak ada mengintimidasi. Dari kami sudah mengingatkan jajaran petugas di bawah untuk melakukan pengawasan sesuai peraturan yang ada. Yang jelas, tidak ada intimidasi seperti yang disampaikan mereka ke kami,” tegasnya.
Suardika menegaskan, pihaknya akan melakukan kroscek atau memastikan lagi tuduhan yang disampaikan terebut. Apabila benar ditemukan ada petugas yang seperti itu, maka pihaknya akan memberikan sanksi. (Eka Parananda/balipost)