DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki musim awal sekolah, kebutuhan anak-anak diprediksi meningkat. Akibatnya, pembiayaan kebutuhan untuk anak sekolah, seperti laptop, gadget, bahkan kebutuhan rumah dengan KPR masih cukup tinggi.
Salah satu pelaku pembiayaan, I Gusti Ngurah Bagus Junaedi, mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pembiayaan terkait kebutuhan pendidikan dan perumahan setahunnya mencapai Rp 12 miliar. Junaedi yang merupakan Marketing Manager Spektra FIF Wilayah Bali ini mengaku optimis seiring recovery ekonomi yang terjadi.
Bahkan di tengah tahun ajaran baru ini pihaknya menggelar pameran selama sepekan dengan target pembiayaan sekitar Rp2 miliar bisa dicapai. “Itu target yang sangat mungkin dicapai karena pengalaman sebelumnya, sebelum Covid-19, kami pernah pameran dengan capaian pembiayaan yang disalurkan Rp5 miliar. Dengan melihat recovery setelah COVID-19, setiap tahun pembiayaan mengalami peningkatan. Pada tahun lalu sekitar Rp6 miliar, dan bulan kemarin kami sudah bisa achieve angka Rp7 miliar, itu berarti sudah ada pertumbuhan,” paparnya.
Di bulan Juli, liburan panjang sekolah telah usai. Kebutuhan anak sekolah seperti laptop, gadget juga bergeliat. Pasar yang tersedia menurutnya masih sangat besar.
Kebutuhan gadget menurutnya cukup besar yaitu 70 persen minat tertinggi customer Bali adalah gadget, bahkan 25 persennya pembiayaan untuk produk iPhone. “Pertumbuhan gadget di Bali kencang banget. Apalagi yang kelasnya di atas Rp5 juta ke atas, sangat kencang. Selain itu lifetime gadget rata-rata gadget 2-3 tahun update,” ujarnya.
Pembiayaan laptop pertumbuhannya cukup lumayan, yaitu 5 persen porsinya dari pembiayaan FIF karena anak SMP juga mulai membutuhkan laptop.
Selain itu pertumbuhan kebutuhan rumah di Bali juga cukup tinggi. Ia optimis bahwa kebutuhan rumah bagi pekerja, karyawan masih dibutuhkan. Dengan solusi melalui KPR, maka gap backlog perumahaan dapat dipersempit. “Dengan KPR menurutnya akan terbantu apalagi dengan tenor cicilan cukup panjang,” imbuhnya.
Sementara itu, Marketing Manager FIF Astra Wilayah Bali, Steven Cahyadi menambahkan performace pembiayaan sepeda motor di Bali cukup baik. Secara nasional (in unit) tumbuh 3 persen sedangkan di Bali di atas nasional secara year to date (Januari- Mei 2024) tumbuh 5 persen. Dari segi nilai pun, pertumbuhan Bali di atas nasional yaitu 4 perseb dan Bali 7 persen.
“Dan market sepeda motor di Bali meskipun kemarin kemarin mengalami penurunan tapi mulai April 2024 mulai mengalami tren kenaikan lagi bahkan penjualan sepeda motor sempat 8.000 sales Honda, dan April- Mei sudag menyentuh 10ribuan lag. Jadi kita optimis juga di semester 2 ini bisa lebih berkembang marketnya dari semester 1 kemarin,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)