Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana melihat produk UMKM yang ikut dalam expo di Badung, Bali. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kegiatan Bussiness Matching dan UMKM Expo Jateng yang dilaksanakan di Trans Studio Mall, Badung, Bali, pada 20-21 Juli 2024 disambut antusiasme pengunjung.

Dari kegiatan yang dihelat oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah selama dua hari tersebut,
omzet transaksinya mencapai Rp127,5 juta. Jumlah tersebut merupakan penjualan langsung dari 20 UMKM yang ikut pameran.

Salah satu pengunjung UMKM Expo Jateng, Made Sudiarta mengatakan, dalam kesempatan tersebut ia membeli batik produk UMKM Widayati. Menurut dia, produk dari Jawa Tengah menarik.

Selain dari desain yang kekinian, orisinalitasnya juga terjamin. “Bagus sekali pamerannya. Produk yang dibawa juga bukan umum, batiknya menarik mata sekali, batik warna biru dan pakai pewarna alami,” katanya pria asal Kabupaten Badung, Bali, tersebut.

Baca juga:  Catatkan Kinerja Positif, Nana Sudjana Raih Penghargaan Most Inspiring Leader

Senada disampaikan oleh Nyoman Sri Murtini. Salah satu produk UMKM Jateng yang menarik perhatiannya adalah produk bulu mata dari Yura Lashes asal Purbalingga.

“Produknya rapi, terlihat tidak asal-asalan dibuat. Ternyata ini supplier dari salah satu produk ternama yang sering saya beli,” ujarnya.

Selain UMKM Batik Widayati dan Yura Lashes, produk lain yang dipamerkan antara lain Syirka Eco Print dari Sukoharjo. Kemudian furnitur dan home decor dari Surya Java Furnindo Kota Semarang, serta beberapa lainnya.

Salah satu peserta pameran, Johan Lesmana berharap, kegiatan kontak bisnis dan pemaran UMKM tersebut sering diselenggarakan, agar mampu meningkatkan penjualan produk UMKM.

Baca juga:  Gencarkan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Jateng Terima Dua Penghargaan Bapanas Award

“Saya berharap dengan adanya pameran di Bali ini, produk di Jawa Tengah semakin terkenal dan diterima masyarakat Bali. Karena yang dibawa ke sini adalah yang sangat potensial,” kata Johan yang merupakan owner UMKM Surya Java Furnindo ini.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto mengatakan, pada pelaksanaan acara tersebut, telah dilakukan tanda tangan kontrak bisnis sejumlah UMKM dengan buyer dari beberapa negara, diantaranya USA dan Austria.

“Total nilai kontak bisnis tersebut yakni Rp66,025 miliar. Target kita di awal Rp35miliar, jadi sudah hampir dua kali lipat,” kata dia.

Produk-produk yang dikontrak oleh para buyer tersebut meliputi furniture, home decor, food dan beverage, alat musik. Kontrak itu dengan jangka waktu antara 1-5 tahun.

Baca juga:  Perubahan Iklim Turunkan Produksi Kopi, Petani Jempanang Bertahan dengan Agroforestri

Dengan adanya kegiatan ini, akan semakin meningkatkan penjualan produk UMKM ke pasar ekspor.

Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana menuturkan, dalam mengembangkan pasar ekspor UMKM, Pemprov Jateng melakukan berbagai upaya promosi, salah satunya melalui kegiatan kontak bisnis dan pameran UMKM di Bali.

“Bali dipilih sebagai tempat kegiatan karena etalase pasar Internasional,” ucap Shinta dalam sambutannya.

Disela-sela kegiatan UMKM Expo, diselenggarakan pula diskusi interaktif bertema “Strategi UMKM Unggul di Pasar Internasional” dengan mengundang beberapa nara sumber baik dari pelaku UMKM, Pemprov Jateng, maupun Pemprov Bali. (Adv/balipost)

BAGIKAN