Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak (kanan) saat memberikan keterangan terkait perkembangan nama domain Indonesia. (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bisnis nama domain di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, baik dari segi kapasitas maupun inovasi. Pertumbuhan nama domain, misalnya .id, mencapai 22% pada Juni 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Demikian diungkapkan Ketua PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) John Sihar Simanjuntak, Selasa (23/7) di Nusa Dua, Badung.

Ia mengatakan PANDI sebagai pengelola nama domain Indonesia, diberikan tugas yang didelegasikan oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) untuk mengelola .id sebagai registry.

“Ini untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat Indonesia agar .id dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:  Soal Mycoplasma Pneumonia, Wajib Waspada dan Jangan Panik Berlebihan

Menurutnya Indonesia mempunyai 26 register dan dibelakangnya ada banyak reseller yang berskala global. Sekarang .id telah digunakan oleh 1,1 juta domain di Indonesia. Namun dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta dan internet user 170 juta, gap-nya masih besar.

Walaupun masih ada gap cukup lebar, namun ia mengatakan ada peningkatan. Dalam 1-2 bulan terjadi peningkatan hampir 200 ribu domain. Dibandingkan tahun lalu, peningkatan tahun ini jauh lebih cepat.

Baca juga:  Harga Domain .id Naik

“Jadi perlu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan penggunaan domain lebih banyak lagi,” imbuhnya ditemui saat Asia Pacific Domain Name System (APAC DNS) Forum 2024.

Untuk meningkatkan penggunaan nama domain .id, ia menyebutkan banyak sektor yang memiliki potensi, terutama UMKM. Mengingat pemerintah menargetkan 30 juta UMKM go digital di 2024.

Menurutnya besarnya gap pengguna internet dengan pengguna domain .id karena masih adanya beberapa kendala. Yaitu, kesadaran penggunaan domain .id yang masih rendah karena terkait kampanye pemasaran. Kedua masalah literasi yang rendah, artinya pemahaman mengenai internet ataupun penggunaan pembuatan web nama domain memerlukan training workshop dll. Ketiga, kanal distribusi Indonesia masih sedikit.

Baca juga:  Impian Masyarakat Bali Baru Terwujud di Masa Pemerintahan Gubernur Koster

“Kita berusaha meningkatkan dengan bekerja dengan banyak registerer nantinya,” imbuhnya.

Dikatakan saat ini domain .id banyak dipakai dan diincar di masyarakat global terkait dengan identitas karena saat ini banyak identifier baru, khususnya dalam blockchain technology web 3. Pada web 3 sendiri, domain .id telah dipakai sekitar 12 juta domain. “Sekarang global market sedang mengincar .id terutama di web 3 addresssnya,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN