Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid (tengah), Rabu (24/7) memberikan keterangan terkait situasi kelistrikan Bali. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pertambahan jumlah pelanggan listrik di Bali naik signifikan pada semester I 2024 ini. Jumlahnya mencapai 46 persen.

Menurut Senior Manager Komunikasi & Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Hamidi Hamid, Rabu (24/7), pertumbuhan ini menandakan membaiknya perekonomian Bali.

Ia mengutarakan meski jumlah pelanggan naik, beban puncak penggunaan listrik di Bali belum mengalami perubahan sejak Januari 2024 yaitu 1.107 MW. “Kondisi sekarang semakin membaik tetapi pertumbuhan pelanggan di kita per Juli 2024 cukup signifikan sampai 46 persen,” ujarnya.

Baca juga:  Undiksha Jadi Universitas Pertama di Indonesia Gunakan Energi Hijau

Sementara pertumbuhan pendapatan mencapai 16 persen.

Seiring meningkatnya jumlah pelanggan tersebut, pihaknya juga mengalami pertumbuhan kapasitas atau daya mampu sistem kelistrikan di Bali. “Kami berupaya meningkatkan keandalan sistem dan subsistem kami supaya targetnya kami terus meningkatkan pelayanan pelanggan,” ujarnya.

Pada semester II 2024, PLN terus meningkatkan cadangan daya dari sisi pembangkit. Saat ini, PLN memiliki cadangan daya listrik 300 – 400 MW. “Artinya cadangan daya masih cukup besar dari sisi kita untuk melayani pelanggan. Dari sisi daya untuk saat ini kebutuhan pelanggan terpenuhi. Kapan pun pelanggan minta, kita siap untuk sambung,” ujarnya.

Baca juga:  Strategi Pemasaran Mampu Genjot Penjualan Listrik PLN di Kuartal I 2022

Walaupun masyarakat melakukan pasang baru atau terjadinya peningkatan kendaraan listrik, ia mengatakan tidak mengganggu sistem atau kehandalan listrik Bali.

Kebutuhan kendaraan listrik dan adanya SPKLU menurutnya tidak ada masalah. “SPKLU di Bali ada 88 di 38 lokasi namun penggunaannya masih rendah,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN