Komisaris Telkom Marcelino Pandin (kacamata digantungkan di kaos) dan Direktur Digital Business Telkom, Muhammad Fajrin Rasyid (kiri) menyimak pemaparan dari startup Indigo di Kuta, Bali, Jumat (26/7). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Akselerasi pertumbuhan ekosistem digital di Provinsi Bali terus dilakukan. Salah satunya dengan membangun pusat inovasi dan inkubator bagi perusahaan rintisan (startup), IndigoSpace Bali yang berlokasi di Kuta Utara, Badung.

Menurut Komisaris Telkom, Marcelino Pandin, Jumat (26/7), program inkubasi Indigo ini dapat menjadi pusat kegiatan kreatif dan kolaboratif bagi para pelaku ekosistem startup digital di Pulau Dewata. “Kami percaya bahwa kehadiran IndigoSpace di Bali akan menjadi salah satu pusat inovasi digital yang diperhitungkan. Tidak hanya di Indonesia, tetapinjuga di kancah internasional,” kata Marcelino.

Peresmian IndigoSpace Bali turut diramaikan oleh komunitas startup di Bali yang langsung melakukan
sesi pitching startup dan networking. Dalam kegiatan ini, Telkom berkolaborasi dengan Nakama.id
sebagai partner.

Baca juga:  Ngaku Rugi Miliaran, Investor Pohon Jabon Lapor Polda

Dikatakannya, Telkom juga memperkenalkan program Indigo, seperti mentoring dari para ahli, akses
market TelkomGroup melalui sinergi, akses ke jejaring investor yang dimiliki oleh Telkom, serta sosialisasi
dukungan pendanaan bagi perusahaan rintisan tahap awal yang bergerak di bidang digital dan gim.

Direktur Digital Business Telkom, Muhammad Fajrin Rasyid mengungkapkan Pulau Dewata dipilih karena memiliki potensi yang luar biasa dalam hal pengadopsian teknologi seperti IoT, Blockchain,
dan AI yang dapat menciptakan ekosistem kondusif bagi pertumbuhan inovasi digital di Bali. “Kehadiran IndigoSpace Bali adalah wujud nyata komitmen Telkom Indonesia untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia, khususnya di Bali,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).

Baca juga:  Covid-19 Belum Reda, Jalur Balapan Liar Diawasi

Lebih lanjut, EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menyampaikan
pihaknya terus beradaptasi dan berkontribusi terhadap perkembangan teknologi, termasuk teknologi terkini
seperti Artificial Intelligence (AI). “Kami melihat teknologi AI sebagai salah satu pendorong utama inovasi masa depan yang bisa dimanfaatkan oleh para startup. Melalui IndigoSpace Bali, kami ingin memastikan bahwa startup di Bali memiliki akses serta dukungan tidak hanya dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap bangsa melalui solusi yang diberikan termasuk solusi AI,” ujar Komang.

Baca juga:  Pura-pura Jadi Petugas Telkom, Komplotan Pencuri Kabel Beraksi di Sejumlah Lokasi

Dimulai pada tahun 2013, program inkubasi Indigo membawa semangat untuk mengakselerasi startup
digital agar dapat melahirkan berbagai inovasi hasil karya anak bangsa dari berbagai sektor. Program
Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup dari berbagai industri di Indonesia. IndigoSpace Bali menambah daftar IndigoSpace menjadi 6 tempat setelah sebelumnya berada di Jakarta, Makassar, Bandung, Malang, dan Yogyakarta. (kmb/balipost)

BAGIKAN