BATANG, BALIPOST.com – Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Jumat (26/7).
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan sejak 2019 berbagai tantangan, baik itu berupa perang dagang antara Amerika Serikat dengan China hingga adanya Covid-19 di 2020, membuka sejumlah peluang yang besar.
Ia pun mengatakan bahwa pengembangan KITB terus dilakukan dengan tujuan mampu menyerap tenaga kerja hingga 250 ribuan orang.
Presiden Jokowi menjelaskan Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi sebuah kawasan industri yang betul-betul efisien dan dilirik oleh para investor, serta membuka lapangan pekerjaan yang seluasnya.
Presiden menjelaskan bahwa kawasan Industri Batang dibangun, karena pada tahun 2019 geopolitik antarnegara memanas akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada saat itu, Presiden memandang ada kesempatan besar dari kondisi banyaknya perusahaan yang berbondong-bondong untuk merelokasi industri dan pabriknya ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi rendah, serta memiliki stabilitas dan politik yang bagus.
“Kalau kita tidak melakukan keputusan yang cepat dan melaksanakan keputusan ini dengan cepat, peluang itu pasti akan hilang,” kata Presiden.
Jokowi mengungkapkan saat ini Indonesia menempati peringkat ke-27 dalam World Competitiveness Index, karena performa ekonomi yang baik, serta efisiensi untuk pebisnis di Indonesia.
Kawasan Industri Terpadu Batang pun dibangun di lahan seluas 400 hektare pada tahap pertama dan direncanakan mencapai luas total 4.300 hektare yang nantinya akan menampung industri dan pabrik dengan proyeksi 250 ribuan pekerja.
Saat ini, investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp14 triliun dan menyerap sekitar 19 ribu pekerja.
Presiden Jokowi setelah meresmikan KITB, diagendakan untuk melakukan pelepasan perdana 16 ribu pasang sepatu yang dipusatkan di PT Yih Quan Footwear Indonesia. (Diah Dewi/balipost)