Seorang pedagang sedang menata dagangannya. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Harga cabai di Bangli naik dan turun dengan cepat. Sempat tembus Rp 95 ribu per kilogram, Jumat (26/7) harganya sudah mulai turun meski masih tergolong mahal.

Salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Kidul Ni Nyoman Sani mengatakan bahwa harga cabai naik dan turun sejak beberapa hari lalu. Normalnya harga cabai berkisar Rp 25-30 ribu per kilogram.

Baca juga:  Persaingan Semakin Ketat, Harga Dulang Merosot

Pada Minggu (21/7), harga cabai berkisar Rp50 ribu -60 ribu per kilogram. Harga tersebut terus mengalami kenaikan dan sempat tembus Rp90 sampai Rp95 ribu per kilogram.

Setelah sempat meroket, harga Cabai kembali turun. Pada Jumat (26/7), harga cabai berkisar Rp70 ribu hingga Rp 85 ribu per kilogram.

Fluktuasi harga itu membuat dirinya tidak berani stok cabai dalam jumlah banyak. Ia khawatir cabainya tidak laku dan tiba-tiba harganya turun.

Baca juga:  Disperindag Fungsikan Lagi Selasar Pasar Kidul Untuk Parkir

Disampaikan bahwa dibanding bumbu dapur lainnya, harga cabai memang paling sering naik turun. Terkait mahalnya harga cabai saat ini, menurutnya terjadi akibat tidak stabilnya pasokan cabai dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara itu kenaikan harga cabai juga diakui petani cabai di Bangli. I Made Artana mengatakan di tingkat petani harga cabai rawit tembus Rp 75 ribu per kilogram.

Sebagai petani, tentu dirinya senang dengan kenaikan harga ini. “Harga naik turun itu biasa. Sebagai petani cabai, menemukan harga bagus ya bersyukur, harga standar tetap disyukuri juga,” kata Artana. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Ratusan Juta Rupiah Dialokasikan Bangli Bangun Jalan Wisata di Undisan
BAGIKAN